DI 06112025
Amsal 24:1
Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.
Di dunia ini pastilah ada org yg ‘lebih’ drpd kita: lebih kaya, lebih bahagia, lebih cantik/ganteng, dsbnya, masalahnya adalah kita iri atau tdk pd mereka?
Iri hati muncul karena merasa org lain lebih drpd kita, tp masalahnya apakah kelebihan itu diperoleh dg cara yg legal dan benar? Di sinilah yg hrs kita ingat, dlm ayat ini sangat ditegaskan utk jgn iri pd org jahat, artinya hidup org jahat bs terlihat lebih kaya drpd org benar, lebih ‘bahagia’, lebih bebas utk melakukan apapun, dsbnya. Iri yang positif akan mengarahkan kita menjd terinspirasi dan ingin menjd spt keadaan org lain, tapi tetap mencapainya dg cara yang legal dan benar. Sangat dilarang bagi kita utk ingin meniru kelakuan org jahat, apalagi menjadi bagian dari kelompok mereka, diingatkan dlm ayat ini utk tdk bergaul dg mereka. Di dlm kehidupan ini memang perlu bagi kita utk membangun jaringan pertemanan, tapi kita jg hrs selektif dlm menentukan arah dr pergaulan kita.
Dlm Mazmur 1:1 kita melihat satu nasihat: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh”. Ada kebahagiaan dan berkat Tuhan ketika kita menjaga kekudusan dalam pergaulan, ini berbeda dgn apa yg dapat harta duniawi dan kekuasaan dunia yg dpt diberikan pd org yg mengejarnya. Kepuasan menjd hal yg menentukan kita utk menjalani hidup dg bersyukur dan tanpa beban: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku (Amsal 30:8-9). Merasa cukup diberkati, ini kunci kepuasan hidup kita.
Jgn iri pd org jahat yg kelihatannya bebas melakukan apa saja karena pny kekuasaan dan harta berlimpah, semuanya itu fana & akan hilang lenyap.