Butuh Perantara

DI 18102024

Kisah Para Rasul 9:26-27
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.

Tdk semudah itu org bs percaya bahwa yang dikenal sbg org yg menganiaya jemaat dapat bertobat dlm waktu singkat, itulah yg dialami oleh Saulus pd awal-awal dia berusaha utk bergabung dgn jemaat Tuhan.

Kita mgkin berpikir curiga jg bila saat itu ada dlm kisah ini, org yg memenjarakan dan juga menganiaya jemaat Tuhan tiba-tiba bertobat dan mau bergabung dgn para murid, ini satu strategikah utk gampang masuk dlm jemaat Tuhan lalu menangkap para rasul? Barnabas yang yakin dg pertobatan Saulus, menerima kehadiran Saulus dan menceritakan apa yg dialaminya bersama Tuhan. Bukan sekedar bertobat saja, tapi berani bersaksi tentang Yesus dan apa yg dialaminya. Kita belajar dr peristiwa ini bhw bagi petobat baru sangat membutuhkan pendampingan untuk dapat menggabungkan diri dlm lingkungan jemaat Tuhan, apalagi kalau latar belakangnya itu spt Saulus, org yg sangat benci keKristenan dan seringkali menganiaya gereja Tuhan. Ini satu hal yg penting, karena wajar bagi orang lain utk curiga dan waspada, benarkah orang ini bertobat atau ada maksud lain.

Biasanya pendampingan jg diperlukan saat seseorg ingin bergabung di sebuah komsel, minimal ada yg mengajak atau dikenal dari antara jemaat komsel. Tdk mudah untuk bs akrab dgn anggota komsel yg lama jika tdk ada yg mendampingi atau menjd perantara. Hal ini agaknya kurang diperhatikan karena konsep kita berpikir bhw semuanya terjadi seiring berjalannya waktu, nanti jg bs akrab dgn sendirinya. Tdk semua org itu supel dlm cara bergaulnya dlm suatu lingkungan, ada yg pendiam atau minder karena kondisinya yg berbeda dgn org kebanyakan. Perbedaan status sosial bs menjd satu tembok pemisah antara anggota komsel, sehingga terjadilah grup-grup kecil di dalam komsel itu. Menang adalah hak tiap org untuk mau berteman dg siapa dia mau berteman, tapi semua orang Kristen, adalah satu keluarga Tuhan, harus dikasihi dan didampingi utk bertumbuh dlm kerohaniannya.

Adakah petobat baru yang perlu didampingi supaya dia mudah menyatu dalam jemaat? Atau adakah org yg butuh didampingi untuk bs lebih aktif dlm komsel? Kita bisa menjadi pendamping yg penuh kasih.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.