Berani Menyampaikan

DI 08052025

Daniel 4:24-25
inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan Yang Mahatinggi mengenai tuanku raja:
tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Untuk menyampaikan sesuatu yg buruk nanti akan terjadi tentu bukan suatu hal yg mudah dilakukan, apalagi hrs menyampaikannya pd org tertinggi dlm kekuasaan, bagaimana jika dia tdk suka dgn info itu?

Kadang utk menyampaikan sesuatu info itu perlu hikmat dan keberanian. Yg mgkin biasa kita dengar ialah menunda utk memberitahu kabar bhw org yg dikasihi telah meninggal, ini pertimbangannya biasanya faktor kelemahan fisik org yg akan dikabari, kuatir tdk kuat saat mendengarnya sehingga sangat shock, lalu keadaan buruk bs saja terjadi. Memberitahu info ttg hasil check kesehatan, juga pastinya ada kasus yg sulit, sama alasannya yaitu dgn diberitahu info yg sebenarnya, apakah kuat & sanggup menerimanya? Perlu hikmat ketika ingin menyampaikannya, hingga timbul satu dilema: diberitahukan takutnya tdk siap untuk mendengarnya, tidak diberitahukan nantinya dia bs marah. Intinya adalah semua org layak menerima kejujuran dlm hal apapun, tdk ingin disembunyikan dr hal apapun ttg dirinya, tapi kejujuran itu terkadang berisi info yg sangat tdk ingin kita dengar, yg tdk diharapkan untuk terjadi atas kita, sesuatu yg bs berpengaruh pd psikologi dan ketahanan tubuh kita.

Para nabi dlm PL seringkali bertaruh nyawa ketika hrs menyampaikan pesan Tuhan pada raja atau penguasa lainnya, kalau raja sangat tdk suka dan murka, nyawa si nabi bs hilang lenyap seketika. Itulah mengapa muncul nabi yg palsu, seolah-olah menyampaikan pesan Tuhan yg isinya menyenangkan, pdhal Tuhan tdk menyuruhnya, pesan itu berasal dr hasil karangan pikirannya sendiri, tujuannya demi mendapat pujian raja dan dihormati. Inipun terjd hingga zaman ini, ada hamba Tuhan yg sering bernubuat, seolah-olah Tuhan berikan semua informasi hanya pd dia, biasanya dgn mudahnya memakai nama Tuhan supaya bs menyakinkan korbannya. Ini kebalikan dr apa yg menjd dilema bagi org yg menyampaikan pesan Tuhan, hrs menyampaikan jujur semua yg Tuhan pesankan, baik atau buruk isi pesan itu, tdk boleh dikurangi dan tdk ditambahi, hrs apa adanya, karena tugasnya hanya memberi info, meneruskan pesan dr Tuhan, tidak boleh mengarang bebas seenak pikirannya.

Berhikmatlah dlm menyampaikan pesan dari Tuhan utk seseorg, atau sebuah info penting utk seseorg, ingatlah bhw semua orang layak menerima kejujuran.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.