Punya Ketulusan Hati

DI 14052025

Daniel 6:22 ILT3
Elohimku telah mengirim malaikat-Nya, dan Dia telah menutup mulut singa-singa itu. Dan mereka tidak menyakiti aku, karena dalam pandangan-Nya ketulusan terdapat di dalamku. Dan juga di hadapanmu, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”

Daniel dihukum karena melanggar peraturan yg dikeluarkan raja Darius, namun jawaban yg Daniel berikan itu sungguh menarik: dia tidak melakukan kejahatan di hadapan raja.

Secara hukum, jelas Daniel telah melanggar peraturan yg dibuat raja Darius, yg bersalah hrs dihukum pastinya. Tetapi yg Daniel telah perbuat, ini dia katakan bhw tidak melakukan kejahatan apapun. Tentu saja berdoa kepada Tuhan saat itu melanggar peraturan raja, tapi berdoa bukanlah suatu kejahatan. Di sini kita belajar bhw bisa saja kita melakukan sesuatu yg bukan kejahatan, tp itu melanggar hukum yg dikeluarkan pemerintah. Tentu kita harus dgn jujur bertanya pd diri sendiri: lebih takut mana, pd Tuhan atau manusia? Pasti Daniel tahu ketika dia tetap berdoa pd Tuhan dalam tempat tinggalnya, itu diketahui banyak orang dan pasti dia akan ditangkap dan dihukum, tp dia tetap melakukannya spt kebiasaan yang telah dilakukan selama ini. Tidak kompromi dgn tekanan, tetapi tetap berharap pd Tuhan. Sesuatu yg amat patut diteladani, meskipun tahu konsekuensi akibat ketaatannya kepada Tuhan, Daniel tetap setia, akibatnya dia lalu dihukum tp Tuhan menyelamatkan dia.

Perkataan jawaban Daniel ini karena saat dia dimasukkan ke goa singa, seorg malaikat yg diutus Tuhan memberitahukan pesan Tuhan yg kemudian Daniel jadikan sbg jawaban pd raja Darius: dalam dirinya Tuhan menemukan ketulusan, kepolosan, tdk ada pura-pura atau kepalsuan. Apapun keadaannya, Daniel tetap setia berdoa dan beribadah pd Tuhan setiap harinya. Ketulusan seringkali dikaitkan dgn tdk mengingini balasan dr apa yg dilakukan, melakukannya murni karena mengasihi dan taat pd Tuhan. Inilah yg Tuhan lihat dlm diri Daniel, dia tekun berdoa setiap hari di tengah kesibukannya sbg pejabat pemerintah, tidak peduli situasi apapun, dlm tekanan yg berat, dia tetap mengandalkan Tuhan, curhat pada Tuhan. Org biasanya dlm tekanan justru dgn sengaja mengurangi waktu utk Tuhan, lebih fokus pd masalah drpd mengandalkan Tuhan yg dahsyat. Kadang iman seseorg itu palsu, kuat ketika situasi baik-baik saja, tetapi rapuh saat badai kehidupan datang menerpa.

Milikilah ketulusan spt Daniel di hadapan Dia yang berkuasa menentukan masa depan kita. Ancaman mgkin akan datang, tetap percaya dan mengandalkan Tuhan, setia berdoa dan beribadah pd Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.