Siapa Penghuni Surga?

DI 02062025

Galatia 4:24-26 (TB)
Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar —
Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab — dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.
Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.

Memahami hal ini memang tdk mudah, tapi kuncinya adalah ada kata ‘kiasan’ dlm ayat ini, artinya sesuatu disampaikan memakai suatu gambaran ttg sesuatu, dlm hal ini dgn memakai gambaran ttg anak dr keturunan.

Jgn diartikan ayat ini dgn penderitaan yang salah, misalnya anggapan bhw Tuhan tidak mengasihi Hagar dan Ismael, tetapi karena Ismael lahir lebih dulu drpd Ishak, dalam hal mewarisi, hanya anak sulung atau yg paling pertama lahir, dialah yg berhak sebagai ahli waris. Masalah terletak di sini bhw baik dari Ishak maupun Ismael, keduanya lahir dr ibu yg berbeda, mereka berdua adalah anak yg sulung bagi masing-masing ibu mereka, tapi ada bedanya, Ismael lahir sbg anak jasmani akibat pernikahan biasa, tdk dijanjikan oleh Tuhan pd Abraham, namun Ishak itulah anak yg dijanjikan Tuhan pd Abraham dan Sara, yg akhirnya Dia nyatakan lewat lahirnya Ishak. Maka Tuhan sendirilah yg menentukan siapa yg pantas menjd anak sulung sbg ahli waris dr Abraham, maka Hagar dan Ismael diusir dr rumah Abraham, tp tetap ada penyertaan Tuhan atas mereka karena Ismael jg adalah anak Abraham.

Ishak dan Ismael dlm ayat ini dijadikan satu kiasan ttg Yerusalem, yg sorgawi itu Ishak & yg duniawi itulah Ismael. Yerusalem surgawi adalah tempat yg Tuhan sediakan bagi yang masuk surga, sedangkan Yerusalem duniawi hanyalah tempat tinggal sementara di dunia, jgn berfokus pd yg duniawi, tp pd yg surgawi, itulah pesan yg ingin rasul Paulus nyatakan lewat kiasan ttg Hagar-Ismael dg Sara-Ishak. Yg Tuhan inginkan dr kita adalah fokus utk membangun hal yg rohani, hubungan kita dg Tuhan dan masa depan kita di surga. Ada yg tetap fokusnya membangun diri utk segala yg berhubungan dgn hidup di dunia, tapi tdk sama sekali membangun rohaninya dengan intens dgn Tuhan. Suatu saat kita pasti akan meninggalkan semuanya di dunia ini, itulah yg hrs selalu kita ingat, tempat tinggal nanti yg bersifat kekal itulah surga, bukan yg fana di dunia ini. Kita semua ini adalah ‘Ishak’ yg mewarisi janji kekekalan yaitu surga.

Apakah kita fokus utk kaya di dunia? Semua nanti akan kita tinggal, apa yg dibawa ketika menghadap Tuhan? Janji keselamatan yang Dia wariskan utk kita yg hidup benar.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.