Kemarahan

DI 05082025

Efesus 4:26 ILT3
Marahlah, tetapi janganlah berdosa, janganlah biarkan matahari terbenam dalam kemarahanmu,

Marah itu bukan dosa, tetapi marah bisa jadi pemicu org yg marah akhirnya berbuat dosa, jadi kita perlu waspada ketika kita marah, ini sesuatu yg perlu kita cermati.

Sekali lagi, marah itu diperbolehkan, bukan sesuatu yg terlarang, karena Tuhan jg dalam bbrpa peristiwa menjd murka, kemarahan yg tdk biasa. Marah diperlukan di saat yg tepat, tetapi bgmna kita menjaga diri dr pengaruh kemarahan, ini yg penting. Apa makna dari: janganlah biarkan matahari tenggelam dlm kemarahanmu? Sederhananya, bs diartikan bhw ketika matahari tenggelam, kita masih dlm keadaan marah, atau mengingat bahwa aturan waktu yaitu matahari tenggelam itu menandakan pergantian hari, beda dgn jam zaman sekarang, hari berganti tepat jam 00 atau 12 malam. Apakah maknanya marah itu hanya boleh 1 hari saja? Kalau mengartikan demikian, pd realitanya ada org yg marah itu sampai berminggu-minggu, apalagi kalau itu menjadi sebuah dendam, bs bertahun-tahun. Mgkin pengertiannya ialah bhw kemarahan yg tidak terkendali bisa membuat hari-hari di depan kita terkena dampaknya.

Kemarahan akan mengganggu konsentrasi kita dlm beraktivitas, sblum ada permintaan maaf, biasanya kemarahan itu belum surut & membuat hati jd ‘panas’. Kemarahan jangan dibuat berkepanjangan, itu akan melelahkan tubuh, menghilangkan damai sejahtera dan yg terpenting adalah mendorong kita menjd berbuat dosa. Misalnya ketika marah, terjadi sebuah perkataan kutuk dan kotor keluar dr mulut kita. Atau mgkin ada tindakan fisik yg tergolong kekerasan, jgn sampai kehilangan nyawa yg akhirnya membuat kita menyesal berkepanjangan. Utk hal-hal sepele, marah normal saja, kadang tak nyaman berurusan dgn org-org tertentu, apalagi kalau mrka itu punya kekuasaan, kita malah bs jadi korban padahal mereka yg salah. Menunjukkan hal kemarahan itu sesuatu yg baik, pertanda kita tdk nyaman dgn penyebab kemarahan, tapi pertimbangkanlah dampak yg akan kembali pd diri kita, jgn sampai kita yg dirugikan dan jadi korban.

Kemarahan hrs berhenti, itu tergantung pada seberapa kuat disiplin diri kita, jgn terbawa emosi berlebihan, justru dampaknya buruk bagi diri kita sendiri.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.