Tidak Percaya Kata Tuhan

DI 12082025

Keluaran 16:26-28
Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu.”
Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?

Sudah Tuhan katakan bhw di hari ke-7 tidak ada manna yg turun, tp sebagian org Israel ada jg yg masih mencari di hari itu, sungguh hal ini membuat Tuhan kecewa.

Kalau boleh jujur, ada sebagian org yg hanya percaya banyak perkataan Tuhan, tp sedikit perkataan Tuhan masih belum dipercaya, ini karena bbrpa alasan, biasanya karena tidak sama dgn logika yg diyakini, perkataan yang Tuhan ucapkan bertentangan dgn logika, ini membuat pertentangan dlm batin & pikiran, mau percaya yg mana? Meragukan apa yang Tuhan katakan adalah bukti tidak dekatnya seseorg dgn Tuhan. Dlm hal pertemanan yg umum, seseorg akan percaya pd sahabatnya ketika dia mengatakan sesuatu, itu karna dia telah mengenal sahabatnya dgn baik. Ketika kita meragukan apa kata Tuhan, koreksi diri, bagaimana kualitas hubungan kita dg Tuhan selama ini, knpa sampai timbul keraguan yg diam? Biasanya karena situasi dan realita yg kita hadapi begitu menakutkan sehingga kita lebih menggunakan logika kita drpd iman yg ada dalam diri kita. Keraguan adalah tanda bahwa iman kita sedang lemah.

Tuhan berintegritas dgn ucapan-Nya, hanya dlm sedikit kasus tertentu, Dia mengubah yg jadi ketentuan-Nya, itupun dgn alasan yang istimewa pula. Jgn meragukan perkataan yg asalnya dr Tuhan: “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19). Tidak perlu sebenarnya kita sampai meragukan yg Tuhan katakan, demikian jg jgn meragukan maksud baik Tuhan sekalipun realitanya ini berbeda dgn perkiraan atau harapan kita. Yg hrs kita lakukan adalah tetap percaya walau keadaan yg terlihat mata bisa saja semakin menekan dan buruk. Tuhan menyertai dalam sepanjang hidup kita dgn syarat yaitu harus hidup kudus, benar, di hadapan Tuhan. Taat pd perintah Tuhan, jgn langgar larangan-Nya, kasihi Tuhan dgn segenap hati, beribadah dg setia kepada Tuhan.

Tuhan tdk mgkin berdusta spt manusia, yang Dia katakan sangat layak dipercaya, jgn kita biarkan realita melumpuhkan iman kita, tapi kuatkanlah iman kita dan jgn menyerah.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.