Jangan Sebut Lagi

DI 07082025

Efesus 5:3
Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.

Menyebut sesuatu berarti apa yg disebut itu menjadi terdengar oleh org lain, jadi maksud dr ayat ini adalah jgn mencemarkan yg baik yaitu nama baik sbg pengikut Kristus.

Tak bs dipungkiri bhw sebagian org Kristen dahulunya punya masa lalu yg kelam, orang yg bejat, nakal, dsbnya. Dalam perbincangan bercandaan, terkadang ada ‘adu’ siapa yang paling ‘bejat’ dan terjadilah pengungkapan kisah masa lalu masing-masing dgn segala kebejatannya. Mungkin dulu ada yang suka ‘main wanita’, menghamili anak org, tukang palakin org, doyan mabuk, pemakai dan jg pengedar narkoba, dsbnya. Pertanyaannya: apakah perbincangan spt ini pantas? Cerita sambil tertawa terbahak-bahak, walaupun ini sdh jadi masa lalu, namun sebaiknya jangan jadi bahan ‘kebanggaan’, karena semuanya itu harusnya sdh menjd ‘sampah’ yg jangan dibicarakan dgn becanda. Lain halnya kalau menceritakan hal ini sbg sebuah kesaksian, tentu ada hal-hal detail yg disensor karena tdk pantas diketahui banyak orang detailnya, supaya jgn ada org yg justru tergoda untuk mencobanya.

Dlm ayat ini, hal-hal buruk spt itu jangan lagi disebutkan, karena kita telah menjd seorang pengikut Kristus yg adalah org-org kudus. Jd aneh kalau ada org-org Kristen yang ‘bangga’ dgn kebejatan masa lalunya, tdk berpikir jika semua yg dilakukannya dulu di masa lalunya itu sesuatu yg menjijikan dan najis. Tidakkah merasa malu punya masa lalu spt itu? Kalau demikian, sebaiknya dalam perbincangan ttg masa lalu, bukan untuk adu siapa yg paling bejat, tetapi menceritakan masa lalu supaya org lain jgn terjerumus dlm hal serupa. Kata yg dipakai pun sebaiknya jg dipilih yg tidak vulgar, supaya nama baik sbg pengikut-Nya jgn tercemar. Orang pd umumnya memang suka mengorek-ngorek masa lalu seseorang, namun ingatlah ada etika moral kesopanan yg hrs diterapkan. Jgn bangga jika bejat di masa lalu, tetapi malu pernah melakukannya dan terikat dgn hal itu. Ingat bhw setiap kita punya tanggung jawab menjaga nama baik dr Tuhan kita.

Jgn menyebut semua yg cemar dan buruk di tengah-tengah kita, ucapkanlah hal yg baik & membangun kerohanian kita, yg penting itu bukan masa lalu, tp masa depan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.