DI 07022015
Yesaya 64:2
— seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih — untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu,
Kita pasti pernah melihat proses air mendidih, awalnya tidak terjadi sesuatu perubahan pd airnya, ketika panas mulai naik suhunya, mulailah muncul gelembung-gelembung dr bawah ke atas permukaan air, makin lama gelembungnya makin banyak dan membesar hingga akhirnya intensitas gelembungnya makin cepat dan airpun mendidih.
Tuhan sangat menyayangi kita, hidup kita dulu penuh dosa dan kutuk, itu dpt kuman atau bakteri yg ada dlm air tawar yg blm matang, belum layak diminum. Utk ‘membuang’ bibit dosa dan kutuk itu, mau tidak mau, siap tidak siap, kita masuk dlm proses Tuhan, kita dibuat ‘mendidih’ oleh Tuhan.
Awalnya spt tidak terjd apa-apa, hidup kita ‘datar’ dan stabil, ketika masuk proses demi proses, mulailah hidup kita muncul ‘gelembung’ masalah dan tekanan, yg tadinya ‘adem ayem’ mulai mengalami masa yg tegang dan sulit. Hidup mulai ‘bergelora’, karakter buruk kita kelihatan jelas, sifat buruk muncul, itulah ‘bakteri dan kuman’ yg ingin Tuhan ‘bunuh’ dr hidup kita.
Situasi hidup terasa makin ‘panas’ dan masalah dtg silih berganti, rasanya spt serba salah dan tak ada ujung akhirnya. Hingga suatu saat pd titik ‘suhu’ mendidih tercapai, api dimatikan dan proses selesai. Masalah dan tekanan tiba-tiba ‘hilang’ dg sendirinya dan hidup kita tenang kembali, tapi kita telah berubah jd ‘matang’ dan tak ada ‘bakteri dan kuman’ lagi, karakter disempurnakan dan sifat buruk kita dihilangkan. Hidup kita siap untuk mengalami kemuliaan Tuhan.
Begitu jg bila kasih kita telah menjd dingin, Tuhan perlu membuatnya ‘panas’ kembali melalui masalah dan tekanan yg memang Tuhan izinkan terjd dlm hidup kita. Percuma berdoa minta Tuhan selesaikan masalah dan tekanan yg ada krna itu memang cara Tuhan mengubahkan kita. Tuhan proses kita.