Menghormati Orangtua

DI 05112025

Amsal 23:22
Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Realita dlm kehidupan ini tentunya sangat beragam, tak jarang kita dengar berita ttg orgtua yg ditelantarkan anak-anaknya wkt mereka sdh masuk usia lansia.

Misalnya orgtua memiliki 3 anak, dibuatlah aturan utk ‘merawat’ orgtua secara bergilir, seminggu di rumah anak pertama, lalu ke anak kedua, lanjut anak ketiga, datanya. Di dlm ‘perawatan’ ini tak jarang para anak yg ‘ditumpangi’ mengeluh karena hrs merawat orgtuanya yg mulai sakit-sakitan, tubuhnya lemah sehingga tdk bisa banyak bergerak, tdk bs ikut menjaga cucu, timbullah pikiran untuk ‘membuang’ mereka ke panti jompo, tak masalah keluar sejumlah besar uang, yg penting mereka bebas dr kewajiban utk merawat orgtuanya. Tentu ini hanya suatu contoh saja, ada jg para anak yg dgn reia dan senang hati merawat orgtua sebagai bakti dan balas budi karena mereka sadar bhw hari ini mereka ada karena orangtua yg merawat dan membesarkan dg penuh kasih.

Faktor penyebab mengapa anak berani utk menelantarkan orgtua mereka ada bbrpa hal: latar belakang pendidikan orgtua yang rendah, miskin, gaptek, dsbnya, dinilai bisa membuat malu anaknya di mata orang lain sehingga tak jarang ada anak yg malu utk mengakui bhw mereka adalah orgtuanya. Ada jg karena orgtua di masa tuanya akan kembali spt ‘anak-anak’ dan rentan sakit, jd dianggap beban kalau merawatnya. Ada jg karena tdk cocok antara mertua dg mantu atau menantu, kalau satu rumah bs terjadi ‘perang nuklir’ yg kadang berujung tindakan kriminal atau pelecehan secara verbal. Apa yg Alkitab ajarkan adalah kasihi & hormati orgtua di masa tua mereka, apapun kondisi yg ada, berat atau tdk utk merawat mereka, tetaplah seorg anak hrs berbakti, merawat orgtuanya dgn telaten dan penuh kasih.

Bagi yg masih memiliki orgtua, rawat dgn baik hingga mereka menutup usia, berkat Tuhan dan panjang umur akan menjd milik kita, dan ini menjd kesaksian hidup yg bisa dibanggakan pd semua org.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.