Tidak Mau Taat

DI 19092019

Yeremia 43:7 KJV
So they came into the land of Egypt: for they obeyed not the voice of the LORD: thus came they even to Tahpanhes.

  • Demikianlah mereka datang masuk ke tanah Mesir, karena mereka tidak mentaati suara TUHAN, dengan demikian mereka datang pula ke Tahpanhes.

Pd awalnya bangsa Israel meminta nabi Yeremia agar menghadap Tuhan dan meminta petunjuk-Nya. 10 hari kemudian dtglah firman Tuhan yg melarang bangsa Israel utk pergi ke Mesir. Namun pd akhirnya mrka tetap pergi ke Mesir atas hasutan para perwira tentara.

Ini hal yg mgkin pernah kita alami, saat kita minta petunjuk Tuhan dan ternyata firman Tuhan berseberangan dg logika dan pemikiran kita, mana yg mau kita gunakan sbg pedoman? Hal yg salah ketika kita mencoba menguji firman yg berasal dr Tuhan, apakah Tuhan tdk lebih pintar dr kita shga kita hrs menguji firman-Nya? Bnyk org yg pd akhirnya memilih melakukan hasil pemikirannya sndri yg dinilai lebih baik dr apa yg Tuhan katakan. Ketidak taatan pd firman Tuhan selalu akan mendatangkan hukuman atas kita.

Hal yg paling bnyk diributkan adalah benarkah itu dr Tuhan atau bkn? Kita menunggu komfirmasi dtg, namun pd akhirnya justru kita semakin ragu dan bingung. Jgn minta manusia mengkomfirmasi firman Tuhan yg kita terima. Urusan mengkomfirmasi, itu bagian Tuhan, bagian kita hanyalah taat saja dan percaya. Jgn sampai ‘waktu Tuhan’ jd terlewati dan keadaan sdh berubah menjd tdk terkendali. Komfirmasi kadang muncul justru setelah kita melakukan apa yg Tuhan perintahkan. Jgn atur Tuhan utk selalu mengkomfirmasi apa yg telah Dia katakan pd kita. Justru krna kita ragu, kita butuh komfirmasi, ragu itu berarti tdk beriman.

Apapun yg Tuhan perintahkan, lakukan sbg bukti ketaatan kita. Sejalan atau berlawanan dg jln pikiran kita, tetap lakukan, nanti hasilnya akan membuktikan bhw itu berasal dr Tuhan atau bkn.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Mau Taat

Tidak Merusak Suasana

DI 18092019

Roma 12:15

  • Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

Apa maksud dr nasehat rasul Paulus ini? Sptnya ada sesuatu yg ingin dia tekankan melalui ayat di atas.

Dlm hidup ini kita mengenal istilah ‘tenggang rasa’ yg maknanya adalah maklum dan berusaha memahami keadaan maupun perasaan yg sdg dialami org lain. Org sedang senang atau sedih, jgn diganggu, biarkan mrka menikmati sukacita atau larut dalam kesedihannya. Namun bs saja kita masih ada ‘di luar’ situasi dan perasaan yg sdg mrka alami. Jd jelas berbeda dg kasih. Kasih malah menyuruh kita ‘masuk’ dlm situasi dan perasaan yg mrka sdg rasakan: ikut bersukacita atau ikut menangis jg.

Namun bgmna jika situasi dan keadaan kita sndri bertolak belakang dg org lain? Misalnya kita sdg bersukacita tp ada org lain yg sdg sedih? Sesuai ayat ini maka kita jg ikut menangis. Bkn pura-pura menangis, tp mulai menjd tempat curahan hati, menjd teman yg memahami kesedihan yg sdg dia alami, istilahnya spt ‘teman sepenanggungan’. Lalu bgmna jika kita yg sdg sedih sdgkan org lain sdg bersukacita? Ikutlah bersukacita jg, cari tahu penyebab dia bersukacita, dari situ mgkin kita menemukan alasan utk kembali bersemangat dan keluar dr kesedihan.

Kita hrs pandai dan bijak bersikap di manapun kita berada. Jgn di rumah duka kita bersikap spt di tempat pesta, bgtu jg sebaliknya. Jaga sopan santun di manapun kita berada, jgn merusak suasana dan menyinggung perasaan org lain dg sikap kita yg tdk tepat. Jaga perasaan org lain sesuai dg tempatnya dan jg situasinya.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Merusak Suasana

Tuhan Bicara Lewat Siapa Saja

DI 17092019

2 Tawarikh 35:22 (KJV)
Nevertheless Josiah would not turn his face from him, but disguised himself, that he might fight with him, and hearkened not unto the words of Necho from the mouth of God, and came to fight in the valley of Megiddo.

  • Meskipun demikian Yosia tidak memalingkan wajahnya dari dia, tapi menyamarkan dirinya, supaya dia bisa berperang melawannya, dan tidak mendengarkan pada perkataan Nekho yang berasal dari mulut Tuhan, dan datang untuk berperang di lembah Megido.

Kalau saya hidup di zaman raja Yosia ini, pasti sangat menyayangkan mengapa akhirnya raja Yosia hrs mati pdhal sdh Tuhan peringatkan melalui Nekho, raja Mesir, spya dia tdk ikut masuk dlm peperangan. Raja sesaleh Yosia hrsnya mati dlm damai dan msh bs berbuat bnyk utk bangsanya.

Dari kisah ini ada 2 pelajaran penting yg kita dapati, pertama, Tuhan bs bcra melalui siapa saja, dlm kisah ini Tuhan bcra melalui raja Nekho, seorg raja Mesir yg tentunya tdk mengenal Tuhan. Ini yg perlu kita sadari bhw Tuhan tdk hanya bcra melalui para hamba Tuhan atau sdr seiman saja, tp dia jg bs bcra melalui org non Kristen jg. Jd sbnarnya jgn terpaku pd siapa org yg menyampaikan perkataan Tuhan, tp isi dr pesan Tuhan itu sndri. Tuhan bcra melalui bnyk cara, kita yg hrs pandai meresponinya.

Kedua, Yosia berhasil memahami firman Tuhan yg tertulis, namun gagal memahami firman Tuhan scra verbal. Semua yg tertulis dlm kitab Taurat dg setia dia lakukan tp dia gagal menangkap pesan Tuhan scra verbal, pesan Tuhan yg langsung diucapkan, dia tdk menyadari bhw ucapan raja Nekho itu berasal dr mulut Tuhan, shga pd akhirnya dia tetap pd rencananya semula namun berujung pd kematiannya sndri. Kita jgn sampai mengalami hal serupa itu. Bgmna kita tahu bhw ucapan seseorg itu berasal dr Tuhan? Kalau Roh Kudus ada di dlm kita, maka Roh Kuduslah yg akan menyakinkan kita bhw yg diucapkan seseorg itu berasal dr Tuhan atau bkn.

Jgn memandang rendah org-org di sekitar kita, mrka bs dipakai Tuhan utk bcra pd kita, memperingatkan kita akan sesuatu, belajar rendah hati utk mendengar ucapan org lain. Tetap hidup dipimpin oleh Roh Kudus spya hidup kita tetap berjalan dlm tuntunan Tuhan di jln yg ditunjukkan-Nya.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Bicara Lewat Siapa Saja

Menerima Perintah Tuhan

DI 16092019

1 Raja-Raja 17:9 KJV
Arise, get thee to Zarephath, which belongeth to Zidon, and dwell there: behold, I have commanded a widow woman there to sustain thee.

  • Bangkitlah, pergi ke Sarfat, yang adalah bagian dari Sidon, dan menetap di sana, lihatlah, Aku telah memerintahkan seorang janda di sana untuk menyokong engkau.

Kalau kita masuk dlm kisah ini dan menjd si janda di Sarfat, apa yg ada di pikiran kita saat tiba-tiba Tuhan menampakkan diri lalu berfirman utk menyokong Elia dlm hal mknan? Sedangkan persediaan bahan mknan yg tersisa sdh sangat sedikit?

Mgkin kita berpikir: “Ah, Tuhan, knpa saya? Saya ini janda dan miskin, mknan saja cuma cukup utk bbrpa hari saja, setelah itu nanti saya dan anak mati. Sdh punya tinggal sdkit hrs berbagi mknan pula? Tuhan main-main ya dg keadaan saya?” Ini pikiran manusiawi kita bila ada di posisi si janda di Sarfat ini. Kalau kita baca perkataan janda ini saat bertemu Elia, nampak jelas tdk ada iman dlm hatinya krna sptnya Tuhan tdk menjanjikan apa-apa saat memperintahkan si janda ini utk menyokong Elia. Bingung tp mau taat.

Sbnarnya Tuhan sdg berencana menolong si janda Sarfat ini melalui kedatangan Elia, namun Tuhan menuntut sesuatu utk dia lakukan, sesuatu yg mnrut pikiran manusia justru memperparah situasi yg ada. Jika tdk berbagi dg Elia, mrka mgkin masih bertahan hidup 1 hari lg. Tp Tuhan ingin mrka hidup bkn hanya 1-2 hari lg, tp utk jangka wkt yg panjang. Di saat kita punya sedikit, ada wktnya justru Tuhan minta utk kita berbagi. Hukumnya adalah: melayani nabi Tuhan itu dihitung sama spt melayani Tuhan scra langsung, krna nabi adalah utusan Tuhan. Walaupun berat, si janda ini tetap lakukan apa yg Tuhan perintahkan. Dampaknya justru terjd mujizat, mrka bertahan hidup lebih lama dr perkiraan dan perhitungan manusia.

Dg menolong org, Tuhan sdg menolong kita. Ini yg kadang tdk kita sadari, kita pikir Tuhan sdg menghukum kita dg menyuruh melakukan sesuatu yg justru mempercepat situasi menjd semakin buruk. Jauhi pikiran spt itu, apa yg Tuhan perintahkan, justru itu demi kebaikan kita. Usir rasa kuatir dan takut dg percaya bhw kuasa Tuhan sanggup menyediakan yg kita butuhkan. Taat saja walau hati masih berat dan bingung utk melakukannya, lihat bgmna Tuhan bekerja utk kebaikan org yg dikasihi-Nya.

Posted in Renungan | Comments Off on Menerima Perintah Tuhan

Dampak Menyembah Tuhan

DI 14092019

Rut 4:17

  • Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: “Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki”; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.

Arti nama Obed adalah ‘menyembah Tuhan’. Zaman itu pemberian nama atas seseorg sering dikaitkan dg peristiwa yg sdg dialami. Pemberian nama Obed ini sptnya ingin menjelaskan sesuatu yg sdg dialami Naomi dan Rut.

Nama Obed sndri uniknya justru bkn diberikan oleh Naomi maupun orgtua bayi itu, tp justru oleh org-org yg mengenal betul kisah hidup Naomi dan keluarganya. Semua laki-laki dlm keluarga Naomi telah mati, ini bs dipandang sbg sebuah kutukan di zaman itu. Melalui Rut, menantu Naomi, yg wkt itu menikah dg Boas sesuai dg aturan Taurat, maka kembali hadir seorg laki-laki dlm keluarga Naomi. Ini dipandang sbg sebuah pemulihan dan berkat. Kemudian diberikanlah nama Obed, sbg bukti bhw akibat menyembah Tuhan, kutukan telah diubah menjd berkat.

Bbrpa org Kristen mgkin berpikir: apakah berguna mrka menyembah Tuhan? Sementara keadaan mrka blm berubah, blm terjd pemulihan, suami msh berselingkuh, ekonomi morat marit, sakit blm sembuh, dsbnya, apakah berguna utk trs menyembah Tuhan? Pasti ada gunanya, ingat bhw hidup org benar itu diatur oleh Tuhan, berarti pasti ujungnya baik bagi kita, hanya saja kita tdk tahu ttg waktu Tuhan, itulah sebabnya kita perlu sabar menantikan Tuhan. Jgn bertindak sndri tanpa perintah dr Tuhan. Belajar tunduk dan taat pd kedaulatan Tuhan sepenuhnya, ini akan membuat rencana-Nya terwujud dlm hidup kita.

Pemulihan pasti tersedia bagi kita, tp ini bkn pemberian Tuhan scra cuma-cuma, butuh proses dan kedewasaan kita utk menjalaninya. Tdk seterusnya Tuhan menghukum kita, ada saatnya Dia kembali menyayangi kita. Bersemangatlah!

Posted in Renungan | Comments Off on Dampak Menyembah Tuhan

Dihukum Menurut Perkataan

DI 13092019

Matius 12:37

  • Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”

Perkataan yg kita ucapkan bs menjd sebuah pembenaran ketika ada org yg menyalahkan kita dg perkataannya, tp jg perkataan kita bs membw hukuman bagi kita ketika kita mengucapkan sesuatu yg salah atau melanggar hukum.

Berhati-hatilah dlm berkata-kata, dlm sekejap keadaan bs berubah ketika kita mengatakan sesuatu. Perkataan permintaan maaf bs menjd sebuah siraman air yg memadamkan api kemarahan, tp perkataan yg menuduh tanpa bukti malah bs memperbesar nyala api kemarahan. Candaan yg pas bs mencairkan suasana tp candaan yg berlebihan justru merusak suasana damai yg sblumnya ada. Pertimbangkan dahulu apa yg kita ingin katakan, jgn malah berkata dulu br dipikir.

Pemilihan kata yg tepat bs menghindari dr salah pengertian yg mgkin saja timbul bagi org lain yg mendengarnya. Perkaya kosa kata kita dg mengikuti perkembangan yg ada. Ada baiknya jg pelajari bhsa anak zaman skrg yg sdh bnyk menemukan kata-kata baru yg dulu di zaman kita itu tdk ada. Ini spya komunikasi kita dg generasi millenial bs terjalin baik. Mrka bs mencari pengetahuan lewat Google, tp tetap membutuhkan bimbingan dr orgtua, mrka inginkan orgtua memahami bhsa mrka. Dlm tulisan, gunakan tanda baca yg benar spya org lain memahami maksud yg ingin kita sampaikan melalui tulisan.

Berkomunikasi itu perlu trs dipelajari, sampai akhirnya kita menemukan cara utk dg mudah menyampaikan sesuatu saat berkomunikasi dg org lain. Jadilah pendengar yg baik dan berikanlah nasehat yg benar dan mudah dipahami. Bcra dg tegas dan mudah dipahami, jgn membuat org lain malas bcra dg kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Dihukum Menurut Perkataan

Kapan Tuhan Menjawab?

DI 12092019

Pengkhotbah 5:20 KJV
For he shall not much remember the days of his life; because God answereth him in the joy of his heart.

  • Karena dia tidak akan banyak mengingat hari-hari hidupnya, karena Tuhan menjawabnya dalam sukacita hatinya

Sangat senang tentunya jika kita bertanya pd Tuhan atau meminta sesuatu pd Tuhan dan ternyata Tuhan menjwbnya. Bgmna ini bs terjd padahal sering kita berpikir bhw sulit utk mendptkan jwban ‘ya’ dr Tuhan.

Ayat ini berkata bhw Tuhan menjwb org yg hatinya bersukacita. Ini tentu terbalik dg jln pikiran manusia krna biasanya org baru bersukacita setelah mendpt jwban ‘ya’ dr Tuhan. Jd apa maksudnya hati yg bersukacita? Kesusahan hidup memang bnyk, butuh perjuangan dan kadang kita jatuh bangun dlm perjuangan hidup, namun kita percaya bhw Tuhan menyertai kita, tangan-Nya menopang saat kita jatuh shga tdk sampai tergeletak, inilah yg membuat kita bs bersuka hati, ada jaminan bhw kita bs melewati hari-hari yg penuh dg masalah, tantangan, hambatan, dg penyertaan Tuhan di dlmnya.

Jd jgn memandang masalah dlm hidup ini sbg kesusahan yg Tuhan sengaja tempatkan dlm hidup kita. Tuhan tdk ingin menyusahkan kita, tp Dia ingin melatih kita menjd pemenang yg kuat dg menggunakan masalah yg ada, masalah menjd spt ‘anak tangga’ yg hrs kita ‘injak’ spya kita bs naik ke level berikutnya. Saat kita telah melewati semuanya, kita tdk bnyk mengingat kesusahan yg pernah kita alami, tapi kita mengingat bnyk ttg karya Tuhan sepanjang hidup kita. Kita akan menertawakan ketakutan dan kekuatiran yg dulu pernah kita alami.

Miliki sukacita dlm hati kita kalau kita ingin Tuhan menjwb kita, pikirkan scra benar ttg Tuhan maka kita akan menyadari bhw Tuhan kita itu ajaib dan dahsyat dlm segala perbuatan-Nya.

Posted in Renungan | Comments Off on Kapan Tuhan Menjawab?

Memohon Murka Tuhan Surut

DI 11092019

2 Samuel 24:25

  • Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.

Daud menyadari telah berbuat dosa pd Tuhan berkenaan hal sensus penduduk yg dilakukannya. Menghitung jumlah penduduk di mata Tuhan sama spt menyentuh milik pribadi Tuhan sndri, sebab itulah Dia murka dan menghukum bangsa Israel.

Tuhan sndri memberi solusi utk mengembalikan keadaan bangsa itu dg menyuruh raja Daud membangun mezbah dan membakar korban bakaran dan korban keselamatan pd Tuhan. Tuhan memang murka, namun kasih-Nya lebih besar dr murka-Nya. Tuhan ingat akan perjanjian-Nya dan akhirnya tulah yg ditimpakan-Nya berhenti memakan korban nyawa. Dari sini kita brlajar bhw sbnarnya Tuhan tdk ingin kita mengalami keadaan yg buruk, tp Dia ingin kita mengalami hal yg baik.

Membangun mezbah dan membakar korban persembahan adalah wujud dr keseriusan umat pd Tuhannya. Sengaja menyediakan waktu utk dtg ke hadirat Tuhan, berusaha utk menyenangkan hati Tuhan, dan menerima firman-Nya dg sukacita, inilah yg Tuhan suka. Bkn persembahan korbannya, tp ketaatan kita pd firman-Nya, mempersembahkan korban sesuai dg aturan yg Tuhan tetapkan adalah bukti dr ketaatan akan firman Tuhan. Ketaatan lebih bernilai dr pd korban persembahan. Ketika kita memprioritaskan Tuhan, kita sdg menyembah Dia dlm kebenaran.

Apakah kita sdg bermasalah dlm hubungan dg Tuhan? Bangun dan perbaiki mezbah doa kita serta ibadah kita. Jgn biarkan makin memburuk, jgn beri iblis tempat dan kesempatan utk dia merusak hidup kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Memohon Murka Tuhan Surut

Jangan Sampai Diperdaya

DI 10092019

1 Raja-raja 2:22

  • Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: “Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?”

Mengapa raja Salomo murka dg permintaan pangeran Adonia lewat ibunya, Batsyeba? Kita perlu memahaminya dr segi adat yg berlaku zaman itu. Gundik seorg raja akan turut menjd bagian milik dr ahli warisnya, dlm hal ini tentu saja milik Salomo. Apa yg menjd milik si ahli waris, tdk boleh menjd milik org lain, sekalipun itu sdr kandungnya sndri.

Adonia pernah berusaha menjd raja, merebut kekuasaan dr Daud ayahnya, namun usaha ini gagal krna Daud lgsg melantik Salomo menjd raja menggantikan dia. Setelah Daud mati, Adonia berusaha bermain halus, dia memperdaya ibunya Salomo, Batsyeba, meminta Abisag menjd isterinya. Kalau dia berhasil menikahi Abisag, ini dianggap membuat dia sah sbg ahli waris Daud, ayahnya, otomatis scra adat yg berlaku, Adonia akan dipandang rakyat sbg org yg pantas menjd raja. Batsyeba tdk memahami ini shga dia terperdaya.

Dlm hidup ini, kita perlu memahami berbagai aturan yg ada, pastinya kebenaran firman Tuhan hrs kita pahami, kemudian adat istiadat yg berlaku sehubungan dg keberadaan kita, misalnya sbg org Jawa, Batak, Tionghoa, dsbnya. Aturan lainnya spt peraturan di sekolah, kampus, tempat kita bekerja, aturan dlm gereja, hingga peraturan yg ditetapkan pemerintah. Gunanya adalah spya kita ini bs hidup damai berdampingan dg org lain, tdk dijerat krna berbuat kesalahan krna melanggar aturan yg ada. Yg penting jg spya kita tdk terperdaya oleh siasat licik org lain yg ingin mencelakakan kita. Ingatlah bhw tdk semua org bersikap baik dan bersahabat dg kita, ada jg yg pura-pura baik dan menyimpan niat jahat.

Kita hrs tulus pd sesama, tp bkn berarti menuruti semua keinginan mrka. Ketulusan hrs diimbangi dg hikmat dan kecerdikan. Jgn sampai kita ditipu atau dimanfaatkan org lain demi kepentingan mrka. Teruslah menambah pengetahuan ttg bnyk hal, apalg ttg aturan-aturan yg ada di sekitar kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Jangan Sampai Diperdaya

Jangan Lupa Bayar Nazarmu

DI 09092019

Ulangan 23:21 KJV
When thou shalt vow a vow unto the LORD thy God, thou shalt not slack to pay it: for the LORD thy God will surely require it of thee; and it would be sin in thee.

  • Ketika kamu menjanjikan sebuah nazar pada TUHANmu, kamu jangan mundur untuk membayarnya, karena TUHANmu tentunya akan menuntut itu daripadamu, dan itu akan menjadi dosa di dalammu

Nazar diajukan pd Tuhan biasanya krna situasi yg sdh mendesak, tdk ada cara lain lg, berdoapun tdk dikabulkan Tuhan, jalan terakhir adalah mengajukan nazar, tp nazar hrs dibayar sesuai yg kita janjikan pd Tuhan.

Nazar dlm bhsa aslinya adalah ‘neder nè‚der’ yg berarti sebuah janji pd Tuhan, sebuah hal yg dijanjikan pd Tuhan. Jd ini bkn cuma dlm bentuk uang, tp jg sesuatu yg kita janjikan pd Tuhan utk dilakukan. Nazar ini meminta agar Tuhan melakukan sesuatu dan bila Tuhan lakukan maka kita memberi atau memenuhi apa yg kita janjikan pd Tuhan. Jd ini spt sebuah kesepakatan kedua pihak utk saling melakukan sesuai isi perjanjian.

Hal yg sering terjd adalah lalainya manusia dlm menepati nazarnya. Entah wkt dulu bernazar krna sdh ‘kepepet’, asal janji saja spya Tuhan bertindak, tdk berpikir jernih apakah sanggup menepatinya atau sesudah bernazar br menyesal, knpa menjanjikan hal itu pd Tuhan. Bisa jg ‘berlagak lupa’ spt org yg berhutang tp tdk mau melunasi hutangnya. Sebagian lg mengulur-ulur wkt dg harapan Tuhan ‘memaklumi’ ketdk sanggupannya utk membayar nazar. Hukum ttg nazar adalah jika tdk dibayar, maka itu dihitung sbg sebuah dosa bagi si pembuat nazar. Dosa jenis ini beda dg dosa lainnya krna ini berkenaan lgsg dg Tuhan sndri.

Jgn mudah bernazar hanya demi Tuhan menolong kita. Kalaupun bertekad utk bernazar, pahami resiko dan tanggung jwbnya, sanggupkah kita menepatinya. Jgn mempermainkan Tuhan dlm hal bernazar.

Posted in Renungan | Comments Off on Jangan Lupa Bayar Nazarmu