Konsekuensi Berkata Benar

DI 04042019

Galatia 4:16

  • Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Ayat ini sptnya tepat dg apa yg sdg terjd hari-hari ini, ketika kebenaran dr Tuhan dianggap sbg sesuatu yg menghalangi kebebasan dan dianggap tdk relevan lg dg budaya zaman ini.

Misalkan soal suap menyuap yg berujung pd tindakan korupsi, Firman Tuhan jelas mengatur ttg ini (Keluaran 23:8) tp manusia lebih suka melakukannya krna sangat menguntungkan asalkan tdk ketahuan. Ketika kita mgkin mengatakan bhw itu salah menurut kebenaran Firman Tuhan, kita malah dianggap sbg org yg kaku dan kuno dan kita dikucilkan krna kita menyampaikan yg benar, bahkan diangap sbg musuh.

Jemaat Galatia saat itu dlm keadaan yg membuat rasul Paulus menjd ragu, ada sekelompok org bergerak dlm jemaat utk kembali menarik mrka kembali hidup di bwh hukum Taurat, pdhal mrka sdh menerima Injil dan memberi diri dibaptis. Gerakan ini sdh sangat menyebar dan bbrpa org telah termakan oleh ajaran itu shga rasul Paulus merasa perlu utk hadir di sana namun kehadirannya diperkirakan tdk dg tangan terbuka.

Bahaya ttg pengajaran yg salah hingga sesat memang perlu kita waspadai, kelihatannya masuk akal dan ‘lebih benar’ drpd Firman Tuhan sndri. Manusia cenderung mengikuti ajaran yg mnrut mrka masuk akal dan tdk menghalangi kebebasan mrka utk melakukan yg mrka mau, apalg jika ajaran itu membiarkan manusia tetap berbuat dosa dan dianggap wajar. Gereja dan jemaat perlu memiliki dasar pemahaman ttg kebenaran Firman Tuhan scra benar. Jika tdk maka dg mudah ajaran sesat masuk dan mengacaukan jemaat shga akhirnya mengikuti ajaran tsb. Bila sdh terjd maka sulit utk kembali membuat jemaat sadar ttg apa yg benar, tp ini hrs tetap dilakukan spya jemaat bs kembali yakin bhw hanya kebenaran Tuhanlah yg benar.

Penolakan pasti ada krna ada org yg tdk menyukai kebenaran Tuhan. Bnyk kepentingan ‘bermain’ dlm upaya menyesatkan gereja dan jemaat Tuhan. Pastinya iblis ada di belakang semuanya.

Posted in Renungan | Comments Off on Konsekuensi Berkata Benar

Tidur Nyenyak

DI 02042019

1 Samuel 26:12

  • Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.

Kita mengenal apa itu insomnia yaitu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Mgkin sesekali kita pernah mengalaminya, apalg di saat kita sdg mengalami tekanan dan masalah hidup yg besar, mata ingin terpejam tp pikiran trs berpikir ini dan itu, menjd gelisah shga tdk bs tidur. Meskipun bdn sdh lelah, tp tetap sulit utk tidur. Bbrpa org akhirnya memilih utk menkomsumsi obat tidur, tp ada saja yg tdk mempan.

Dlm ayat ini diceritakan bgmna Tuhan membuat Saul dan semua org yg mengikutinya saat itu menjd tertidur sangat pulas shga kehadiran Daud dan Abisai tdk disadari oleh mrka. Dlm hal tidur ini ternyata Tuhan membuat seseorg itu bs tdr atau tdk bs tidur. Dlm ayat di atas, Tuhan membuat tertidur nyenyak, dlm kisah lainnya, Tuhan membuat raja Ahasyweros tdk bs tdr hingga akhirnya menemukan fakta jasa Mordekhai pd raja (Ester 6:1). Jd kita hrs paham bhw kalau kita bs tdr nyenyak, itu krna Tuhan yg membuatnya, kalau Dia tdk ingin kita tdr nyenyak, Diapun sanggup melakukannya.

Ketika kita sampai di titik penyerahan total pd Tuhan, maka Dia memberi kita damai sejahtera dan membuat hati serta pikiran menjd tenang, tdk stress atau depresi yg akibatnya tubuh kita ikut terganggu. Kalau kita msh mengandalkan diri sndri, kita hidup dlm kekuatiran dan ketakutan, trs mencari solusi tp tdk mendptkannya. Akibatnya kita menjd stress berat dan lambung serta ginjal kita bs terganggu karenanya. Kita takut bermimpi buruk saat tertidur shga tanpa sadar kita sengaja tdk mau memejamkan mata, menjd stress berat.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidur Nyenyak

Menjadi Porno

DI 01042019

Ibrani 12:16 KJV
Lest there be any fornicator, or profane person, as Esau, who for one morsel of meat sold his birthright.

  • Jangan sampai ada yang menjadi pezinah apapun, atau orang yang tidak senonoh sebagaimana Esau, yang untuk sebuah makanan yang lezat menjual hak kesulungannya.

Menarik sekali bgmna Esau dinilai oleh Tuhan dan generasi sesudahnya krna perbuatannya menjual hak kesulungannya dg sebuah mknan yg lezat.

Kita lihat dlm bhsa aslinya, kata ‘fornicator’ adalah ‘pornos’ yg pny arti pria yg melacurkan tubuhnya demi nafsu dan uang bayaran, dibayar utk memberi kesenangan seksual. Sedangkan kata ‘profane’ adalah ‘bebēlos’ yg berarti biadab, duniawi.

Ternyata menjual hak kesulungan itu disamakan spt pria yg melacurkan dirinya dan org yg biadab serta duniawi. Tubuh setiap org memang diberi Tuhan gairah seksual, namun bgmna seseorg memperlakukan tubuhnya dlm hal seksual ini yg penting, apakah org itu lakukan sesuai dg hukum Tuhan dan norma yg berlaku di lingkungannya, ataukah melakukannya dg merendahkan harga dirinya dg memasang tarif sekian maka dia bs ‘disewa’ utk memuaskan nafsu org lain. Nilai hak kesulungan dijatuhkan sangat rendah oleh Esau senilai sebuah mknan yg lezat. Ini sebuah pelecehan atas ketentuan Tuhan krna Esau yg ditentukan sbg yg sulung tp justru dia sndri meremehkannya.

Apakah kita spt Esau yg menjd ‘porno’? Kita tdk menghormati ketentuan Tuhan dan melecehkan Dia dg tdk menghargai pemberian-Nya yg adalah bentuk kasih-Nya pd kita? Kalau kita memandang rendah karya Tuhan dlm hidup kita dan membandingkannya dg perbuatan baik manusia terhadap kita, Tuhan tdk sebaik org lain, maka kita sdh menjd ‘porno’. Jgn sampai kita pny pikiran bhw Tuhan wajib memelihara hidup kita, shga kita tdk mensyukuri pemeliharaan Tuhan atas kita, namanya kewajiban ya memang hrs dilakukan, apa nilai lebihnya, kan sdh bayar persepuluhan. Hati-hati kalau kita berpikir spt itu. Tuhan membenci Esau (Roma 9:13). Jgn jd org yg duniawi.

Posted in Renungan | Comments Off on Menjadi Porno

Perempuan Diselamatkan

DI 30032019

1 Timotius 2:15 KJV
Notwithstanding she shall be saved in childbearing, if they continue in faith and charity and holiness with sobriety.

  • Meskipun dia akan diselamatkan di dalam melahirkan anak, jika mereka terus menerus di dalam iman, dan kemurahan hati, dan kekudusan dengan ketenangan.

Ayat ini ada dlm pasal yg membahas ttg sikap perempuan dlm ibadah, namun ayat ini menyinggung ttg keselamatan.

Kita lihat dlm bhsa aslinya spya kita paham apa yg dimaksudkan. Kata diselamatkan adalah ‘sōzō’ yg berarti selamat, melindungi. Jd perempuan akan diselamatkan dan dilindungi di dalam melahirkan anak. Nah jgn diartikan menjd keliru bhw perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak. Kematian Kristus disalibkan itu yg membw keselamatan bagi kita. Jd perlu hati-hati dlm mengartikan ayat ini.

Kita tahu bhw ketika seorg perempuan akan bersalin, itu bs jd antara hidup dan mati. Contoh dlm Alkitab misalnya adalah Rahel, setelah baru saja melahirkan anak keduanya yaitu Benyamin, dia meninggal (Kejadian 35:16-21). Di zaman skrgpun perhatian dunia ttg keselamatan ibu melahirkan menjd prioritas utama. Dlm ayat ini dijelaskan syarat agar seorg wanita yg bersalin akan terselamatkan dr bhya kematian yaitu jika mrka tinggal atau berdiam dlm iman, dlm kasih Tuhan (agape) dan kekudusan dg pikiran yg sehat dan pengendalian diri (sōphrosunē).

Perempuan hrs tinggal di dlm iman, artinya hrs yakin bhw Tuhan telah menyiapkan segala yg diperlukan utk berhasilnya persalinan yg akan dijalani nantinya. Imannya hrs berkelanjutan, bkn hari ini beriman, besok ragu-ragu. Percaya Tuhan yg pegang kendali atas semuanya.

Kemudian perempuan hrs berkelanjutan di dlm mengasihi Tuhan dan sesama dg kasih Tuhan yg dia terima dr Tuhan. Pny hubungan yg intim dg Tuhan dan peduli pd sesama spt Tuhan peduli. Jd hrs terlihat kasihnya dlm kehidupan sehari-hari.

Lalu perempuan jg hrs hidup kudus dg pikiran yg sehat dan pengendalian diri. Lakukan perintah Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Perempuan Diselamatkan

Oleh Karena Tuhan

DI 29032019

1 Tawarikh 14:17

  • Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.

Di balik kesuksesan seorg pria ada peran besar wanita di dlmnya, demikian jg di balik kesuksesan umat Tuhan, ada peran besar Tuhan di dlmnya. Ayat ini adalah buktinya.

Bangsa-bangsa dibuat Tuhan menjd takut pd Daud pd zaman itu, jd kita hrs sadar bhw selain Tuhan memberi ketentraman dan damai sejahtera, Dia jg bs memberikan rasa takut, baik perorangan hingga skala bangsa-bangsa. Ini krna Daud mendpt perkenanan Tuhan dan bangsa Israel di bawah pemerintahan Daud menjd bangsa yg sangat disegani.

Kesuksesan umat Tuhan memang ‘berlapis dua’, selain hasil dr kerja keras serta pengorbanan, Tuhan melengkapinya dg membuat kita menjd terhormat dan disegani bnyk org. Bkn cm terkenal tp terhormat, inilah hal yg Tuhan lakukan dlm hidup kita. Krna itulah jgn angkuh dan tinggi hati, sadar bhw peran Tuhan sangat besar dlm keberhasilan yg kita miliki, sepantasnyalah Tuhan kita saksikan ketika ada kesempatan utk itu.

Tuhan memang sejak awal merancangkan bangsa Israel menjd bangsa pilihan yg dibedakan dg bangsa-bangsa lain. Di bwh pemerintahan Daud, Tuhan membantu bangsa Israel mengalahkan musuh-musuhnya hingga pd akhirnya semua bangsa menyegani bangsa Israel. Di zaman skrgpun bangsa Israel tetap dipelihara Tuhan dan kita melihat betapa bnyk pengetahuan dan penemuan dimulai dr org-org Israel. Hidup kita sbg pengikut Kristus jg disertai Tuhan asalkan kita hidup berkenan di hadapan Tuhan. Tdk tanggung-tanggung Tuhan membela dan mengangkat kita tinggi, bnyk org menjd kagum dan tentu saja nama Tuhan dipermuliakan. Semua bkn utk kita nikmati sndri, kesuksesan kita hrs membuat dampak positif bagi bnyk org dan lingkungan di mana kita ada. Kita diberkati bkn utk dipamerkan semata, tp ‘buah’ yg kita hasilkan bs dinikmati bnyk org. Daud tdk menikmati semuanya sndrian, seluruh bangsa Israel menikmati masa keemasan saat itu.

Posted in Renungan | Comments Off on Oleh Karena Tuhan

Menunggu Waktunya Tiba

DI 28032019

Yosua 14:12-13
Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.”

  • Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya.

Kaleb berumur 85 tahun ketika ia dtg menemui Yosua utk membereskan apa yg 45 tahun lalu Musa menjanjikan kpdnya memberi Hebron pd Kaleb, saat itu Yosua mendengarnya jg.

Kaleb menunggu saat yg tepat utk menagih janji Musa mengenai wilayah Hebron, di saat Yosua membagi-bagi wilayah Kanaan kpd 9,5 suku-suku bangsa Israel. Walaupun sbnarnya memang Kaleb memiliki legalitas utk memiliki Hebron, namun dia tetap menunggu wkt yg tepat. Kaleb memastikan hingga seluruh suku Israel mendpt milik pusakanya masing-masing. Ini yg disebut sbg ‘mementingkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi’. Kaleb menunjukkan sikap kenegarawanannya di hadapan semua org.

Sbg umat Tuhan, bnyk janji Tuhan yg Dia berikan pd kita, bahkan kita dilibatkan sbg penerima janji Tuhan pd Abraham krna Kristus (Galatia 3:29). Kita hrs sadari bhw butuh wkt utk Tuhan menggenapi apa yg Dia janjikan pd kita sbg org-org yg dimasukkan sbg bagian dr keturunan Abraham. Ini perjanjian, bkn pemberian cuma-cuma, jd ada yg hrs kita lakukan dan hrs menunggu wktnya Tuhan menggenapi semuanya. Kaleb menunggu 45 tahun hingga akhirnya dia mendptkan Hebron, demikian jg setiap kita, ada jangka wkt tertentu yg hrs kita tunggu dg sabar hingga akhirnya kita menerima apa yg Tuhan janjikan.

Belajar dr hidup Kaleb, dia tdk menuntut tp justru mensupport bangsanya, dia tetap melatih tubuhnya tetap kuat utk berperang meskipun sdh berusia 85 tahun. Dia berkata bhw Tuhanlah yg memelihara hidupnya, ini sebuah bukti kerendahan hati Kaleb. Berbuat sesuatu bagi bangsanya.

Posted in Renungan | Comments Off on Menunggu Waktunya Tiba

Menyingkirkan Berhala

DI 27032019

Kejadian 35:2

  • Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.

Zaman itu ternyata masih ada berhala yg disembah oleh org-org yg bersama dg Yakub, tdk bgtu jelas apakah mrka adalah keluarga Yakub sndri atau para pekerja dan budak yg menjd pelayan Yakub.

Saat itu memang Tuhan hanya scra personal berbicara dg seseorg, Dia memilih Abraham, sehingga Sara ikut, kemudian pd Ishak sekeluarga, kemudian scra spesifik dg Yakub yg kemudian menjd Israel. Ketika Tuhan memerintahkan Yakub utk ke Betel, maka Yakub membw org seisi rumahnya dan mrka yg bersama-sama dg dia menuju Betel. Yakub memerintahkan utk menyingkirkan berhala yg masih ada di tengah mrka.

Tuduhan org Kristen terlalu ‘fanatik’ dg tdk toleran dg penyembahan berhala seringkali membuat org Kristen merasa disindir dan dianggap aneh. Tapi prinsip hanya menyembah Tuhan saja dan tdk menyembah yg lain merupakan perintah Tuhan sndri. Kita menghormati umat beragama utk menjalankan hidup keagamaannya sesuai dg kitab suci mrka masing-masing, tapi bkn berarti kita biarkan ajaran mrka bercampur dg kebenaran Firman Tuhan demi kita diterima scra nyaman oleh mrka. Kebenaran Tuhan jgn dicampur dg kebenaran yg lain, kita tdk bs ada di tengah-tengah antara surga dan neraka.

Semua berhala yg ada disingkirkan Yakub sblum mrka menuju ke Betel. Mengikut Kristus berarti menyingkirkan apapun yg bs membuat kita tdk menyenbah Tuhan sepenuhnya. Ada pengorbanan yg kita hrs berikan dan tekad yg kuat utk menjd pengikut Kristus. Mgkin kita ‘dicap fanatik’ oleh org lain, biarkan saja, fanatik tp masuk surga lebih berarti drpd kompromi tp masuk neraka. Jgn mempermainkan Tuhan! Tuhan pny prinsip bagi umat-Nya: kalau menyembah Dia, tdk boleh menyembah yg lain. Ini yg tdk boleh kita langgar demi menyenangkan manusia. Tetap sembah Yesus selamanya. Amin.

Posted in Renungan | Comments Off on Menyingkirkan Berhala

Sombong Rohani

DI 26032019

Lukas 9:54-55
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?”

  • Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.

Yakobus dan Yohanes berpikir bhw kedekatan mrka dg Yesus dpt membuat mrka bertindak mewakili Yesus utk bertindak terhadap org-org Samaria, mrka berpikir bs bertindak spt nabi Elia yg menurunkan api dr langit.

Inilah ‘penyakit’ org-org yg merasa dekat dg Tuhan dan diberi bnyk karunia dan otoritas. Dlm pasal ini di ayat pertama memang mrka diberi kuasa dan otoritas utk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit ketika mrka diutus Yesus masuk ke seluruh desa yg ada. Dari org biasa berubah menjd org yg pny kuasa dan otoritas, kalau rohaninya tdk dewasa dan kuat, akibatnya menjd sombong rohani dan ‘sok berkuasa’, merasa boleh mewakili Tuhan utk bertindak. Bnyk yg kita temui org-org spt itu di sekitar kita, bukan?

Hati yg tdk murni akan mendorong seseorg utk melepaskan kutuk terhadap org lain, apalg kalau dia memiliki karunia roh yg spektakuler, dg mudah bs menghakimi dan menjatuhkan hukuman terhadap org lain maupun sebuah tempat. Memiliki karunia roh bknlah bukti seseorg memiliki karakter dan kerohanian yg matang mnrut standart Tuhan. Karunia roh adalah pemberian Roh Kudus (1 Korintus 12:11). Membela Tuhan itu bkn hal yg baik krna Tuhan sanggup membela dirinya sndri. Apakah kita lebih bijaksana dr Tuhan shga kita boleh menasehati Dia?

Jgn cepat terbawa emosi dlm menyikapi sesuatu yg sdg terjd di hadapan kita. Jgn gunakan kuasa dan otoritas yg Tuhan beri secara sembarangan, meskipun terlihat itu sbg sesuatu yg pantas terjd. Yakobus dan Yohanes terbw emosi dan Tuhan Yesus menegur mrka krna apa yg mrka katakan. Bisa saja krna sentimen terhadap org-org Samaria yg memang scra sosial sbg warga kelas 2 setelah org Israel asli. Org yg levelnya rendah drpd kita bkn berarti boleh diperlakukan sewenang-wenang

Posted in Renungan | Comments Off on Sombong Rohani

Sengaja Membuat Anak Marah

DI 25042019

Kolose 3:21 KJV
Fathers, provoke not your children to anger, lest they be discouraged.

  • Para ayah, jangan mendorong anak-anakmu menjadi marah, supaya jangan mereka menjadi kecil hati

Peran ayah dlm keluarga Kristen lebih besar dan lebih penting drpd peran ibu, ini yg hrs disadari dan kita pahami bersama.

Nasehat yg umum di kalangan bnyk org adalah: jgn memancing orgtua menjd marah, krna itu jgn nakal, jgn berontak, dsbnya. Tetapi ayat di atas justru sebaliknya bhw diperingatkan agar para ayah jgn sengaja membuat atau memprovokasi anaknya utk marah. Apa yg terjd jika seorg anak menjd marah?

Kata asli dr ‘discourage’ adalah athumeō yg berarti mengecilkan hati/mematahkan semangat (disheartened), putus asa (dispirited) dan cemas, tawar hati (dismayed). Akibat dari kecil hati dan patah semangat adalah anak akan kehilangan rasa percaya diri dan menjd tdk antusias. Mengerjakan apapun tdk maksimal dan tdk bersemangat utk menjd yg terbaik, merasa tdk mampu. Ketika anak dimarahi, berhati-hatilah dg ucapan yg kita katakan, itu akan masuk dlm alam bwh sadarnya dan di kemudian hari alam bwh sadarnya ‘menyetir’ pribadi si anak tepat spt apa kata ayahnya yg negatif ttg dia.

Semua timbul akibat seorg ayah yg sengaja memprovokasi anaknya utk menjd marah. Salah satunya adalah ketika anak menyaksikan ayahnya berlaku buruk terhadap ibunya. Suatu saat ketika anak itu besar, bs terjd ia memukul ayahnya sbg bentuk kemarahannya selama itu. Anak jg pny hati yg jika disakiti akan menjd terluka dan berubah menjd dendam.

Hal lainnya adalah ketika seorg ayah tdk menepati janji yg dia ucapkan krna asal berjanji saja. Anak yg tadinya bersemangat menjd kecewa dan sulit utk mempercayai lg semua apa yg ayahnya ucapkan. Gagalnya seorg ayah menjd teladan bagi anaknya membuat hidup si anak menjd sama buruknya dg ayahnya bahkan bs lebih buruk lg. Sebaliknya ayah yg sukses memberi teladan baik, anak-anaknya memiliki hidup yg sukses. Jd teladan.

Posted in Renungan | Comments Off on Sengaja Membuat Anak Marah

Menantikan Dengan Tekun

DI 23032019

Roma 8:25

  • Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun

Semua org percaya pny pengharapan yg sama yaitu pengharapan akan hidup kekal melalui keselamatan dlm Kristus oleh karena kematian dan kebangkitan-Nya. Bagi kita yg masih hidup tentu kita blm melihatnya, tetapi kita menantikan itu terjd pd waktu-Nya Tuhan.

Menanti dg tekun merupakan hal yg wajib kita lakukan, krna jika tdk tekun maka kita mgkin berhenti untuk berharap dan tdk lg menginginkannya. Mrka yg pergi meninggalkan Tuhan dan menukar iman mrka dg apapun yg mrka anggap menguntungkan adalah contoh org yg tdk menantikan dg tekun keselamatan yg dr Tuhan. Sebagian mgkin berpikir: “Menolong saya dr kesulitan saja Tuhan tdk mau, apalg memberi saya keselamatan?” Mrka menilai kalau mrka tdk diberkati Tuhan dg kekayaan, mana bs dipercaya jika Tuhan ingin memberikan keselamatan? Ini cara berpikir para penyembah berhala dan ternyata msh saja ada org Kristen yg spt itu.

Penderitaan dlm hidup ini memang dialami setiap org dg bentuk yg berbeda-beda, ada yg dlm bentuk hidup miskin, keluarga tdk harmonis, gagal dlm bisnis, cinta dan promosi, cacat fisik, dsbnya. Org kaya mgkin tdk menderita scra materi, tp mgkin jiwanya dihantui rasa takut krna dikejar penagih hutang yg jumlahnya sangat besar. Takut hartanya dicuri atau ‘dimakan’ org, sakit parah, dsbnya. Dlm penderitaan spt itu tetap berharap pd Tuhan dg tekun, tdk sia-sia penantian kita di dlm Tuhan. Tuhan tdk pernah berjanji kosong, Dia tdk memberi harapan palsu, apa yg Dia janjikan pasti Dia berikan dan kerjakan. Tinggal masalah wkt Tuhan itu kpn pastinya, ini yg tdk bs kita paksakan pd Tuhan. Jgn berhenti berharap krna nantinya kita tdk memperoleh apa yg Tuhan janjikan lalu kita menyesal krnanya. Nantikan keselamatan dr Tuhan, tubuh memang mati krna dosa tp roh kita akan tetap kekal bersama Tuhan saat kita menerima keselamatan scra utuh krna kita tekun menantikannya dlm iman.

Posted in Renungan | Comments Off on Menantikan Dengan Tekun