DI 08072015
1 Kings 3:4-5 NKJV
Now the king went to Gibeon to sacrifice there, for that was the great high place: Solomon offered a thousand burnt offerings on that altar.
At Gibeon the Lord appeared to Solomon in a dream by night; and God said, “Ask! What shall I give you?”
Sekarang raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan di sana, karena ada tempat tinggi yang luas: Salomo mempersembahkan 1000 korban bakaran di atas altar.
Di Gibeon Tuhan menampakkan diri pada Salomo di dalam mimpi malam hari; dan Tuhan berkata: ” Mintalah! Apa yang akan Kuberikan padamu?”
Seringkali org ingin merasakan ‘sensasi’ ketika menyembah Tuhan, ingin rasa ‘getar-getar’, lalu rebah dan mgkin merasa spt tersengat aliran listrik, dsbnya. Kalau tdk merasakan sensasi apapun, rasanya penyembahan blm sampai di titik masuk hadirat Tuhan yg terdalam.
Persembahan Salomo tdk spt persembahan Elia yg langsung disambar api dr langit oleh Tuhan, tp ternyata persembahannya berkenan di hadapan Tuhan juga dan Tuhan menemuinya lewat mimpi. Tdk selalu penyembahan kita mengalami sensasi scra roh dan fisik, mgkin kita tdk merasa apa-apa, ternyata penyembahan kita jg berkenan di hadapan Tuhan. Tahu dr mana penyembahan kita berkenan? Ketika Tuhan ‘menemui’ kita.
Bs saja spt Salomo, didatanngi Tuhan lewat mimpi dan ditanya mau minta apa, bs jg dlm bentuk lain, ada terobosan dlm bisnis, ada kesembuhan, ada penyelesaian masalah, yg kita inginkan dikabulkan Tuhan, dsbnya. Tdk selalu dampak sebuah penyembahan itu langsung kita alami, mgkin setelah penyembahan kita selesai, br kita melihat dampaknya.
Bkn soal sensasi yg kita rasakan, pastikan apa yg kita persembahkan bagi Tuhan itu ‘diterima’ oleh Tuhan sbg persembahan yg berkenan. Ini esensi yg hrs kita mengerti, sensasi dr penyembahan itu hanya ‘bonus’ atau sebuah komfirmasi bhw kita merasakan Tuhan hadir dg kuat dlm hadirat-Nya. Utk apa ‘rebah’ tp kelakuan sehari-hari masih kacau balau.
Sembahlah Tuhan.