DI 12082015
Kejadian 3:6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Si ular itu licik, dia melihat Hawa ada bersama suaminya, Adam, tetapi dia bcra pd Hawa, bkn pd Adam. Pd akhirnya manusia jatuh dlm dosa.
Suami dan istri hrs saling menjaga, salah satu lengah atau krg bijaksana, iblis akan menggunakan celah ini utk merusak hubungan rumah tangga org percaya. Tdk selalu dg hal-hal yg berbau ‘mistis’, kadang hanya dg memasukkan ‘ide-ide’ yg tdk biasa, kelihatannya baik namun ternyata menjerumuskan dlm dosa.
Adam hanya diam ketika Hawa bcra dg si ular, bahkan tdk melarang saat Hawa mengambil buah itu dan malah ikut memakannya. Kalau zaman skrg mgkin spt seorg pejabat yg korupsi, tp suami atau istrinya diam saja malah menikmati harta hasil korupsinya. Saat diusut KPK dan Kepolisian, akhirnya keduanya dinyatakan bersalah dan dipenjarakan.
Diam tdk selalu ’emas’, melihat ada sesuatu yg salah di depan mata kita, berbuatlah sesuatu : memberitahu kesalahannya, menegur, menasehati atau sblum terlambat kita peringatkan spya jgn dilakukan. Jgn jg menerima pemberian dr org lain yg ‘tdk biasa’, kalau kita curiga, lebih baik tolak pemberiannya, siapa tahu memang yg diberikan itu dr hasil kejahatan atau mgkin itu barang ‘haram’.
Dunia ini penuh dg tipu muslihat, menjd org tulus bkn berarti jd ‘bodoh’, tulus hrs jg bijaksana, bnyk yg kelihatan luarnya baik namun ternyata tdk baik. Waspada dan jgn ‘linglung’, nanti spt Hawa yg ‘terhipnotis’ perkataan si ular, kita jg hrs waspada terhadap org-org yg berniat buruk. Tdk semua perkataan yg kelihatannya bagus itu isinya baik dan benar. Tdk semua nasehat itu baik, kita hrs benar-benar mencernanya sblm memutuskan mengikuti nasehat yg diberikan.