Demi Menyenangkan Orang Lain

DI 14032016

Markus 15:15 KJV
And so Pilate, willing to content the people, released Barabbas unto them, and delivered Jesus, when he had scourged him, to be crucified.

Dan demikianlah Pilatus, ingin untuk memuaskan rakyat, membebaskan Barabas pada mereka, dan menyerahkan Yesus, ketika dia telah mencambuk-Nya, untuk disalibkan.

Kebenaran seringkali tertutupi oleh ketakutan utk tdk populer dan didukung lagi, ini yg terjd pd Pilatus, demi memuaskan rakyat, dia menyerahkan Yesus utk disalibkan dan membebaskan penjahat yg seharusnya dihukum.

Mgkin saat-saat ini kita sdg melihat peta politik di DKI Jakarta menjelang Pilgub 2017 yg makin ‘memanas’, salah satu calon yg akan maju yaitu Gubernur yg menjabat skrg yaitu ‘Ahok’ dinilai pny integritas yg baik. Beliau dinilai bnyk pihak berani menciptakan sebuah tatanan pelayanan masyarakat yg lebih transparan, tdk bergantung pd support partai dan maju dr jalur independen.

Kalau demi memuaskan keinginan bnyk org lalu melakukan hal-hal yg melanggar hukum tentu ini sebuah kesalahan bahkan dosa. Kitapun mgkin pernah diperhadapkan pd sebuah situasi dimana kita sbg pribadi ingin tdk melanggar hukum, namun justru org lain bnyk yg melanggar dan dianggap wajar. Di sinilah integritas diri kita diuji, apakah kita tetap taat hukum atau melanggarnya demi menyenangkan org lain.

Seringkali dlm hal biasapun kita ‘terpaksa’ utk mengikuti keinginan org lain demi membuat org itu senang, pdhal kita sebenarnya tdk ingin melakukannya. Demi menjaga persahabatan, demi tdk terjd pertengkaran berkelanjutan, demi ini dan demi itu, semuanya membuat hati kita tdk sejahtera. Jd sebaiknya jujurlah bila kita pny keberatan ttg suatu hal, membuat org lain senang bukanlah cara terbaik utk menjaga hubungan baik, bila tdk ingin melakukannya, teguhlah pd pendirian dan sikap kita. Bkn hanya kita yg perlu bertoleransi terhadap org lain, mrka jg hrs bertoleransi terhadap kita. Jgn biasakan ‘merengek’

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.