DI 19092025
Yesaya 64:9
Ya TUHAN, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu.
Dosa itu membuat murka Tuhan bangkit & hukuman Tuhan dijatuhkan. Jadi dosa itu sesuatu yg tdk menyenangkan hati Tuhan, jangan kita sengaja melakukannya.
Kadang pikiran negatif berseliweran dalam otak sebagian manusia: tak apalah berbuat dosa, itu sudah kodratnya manusia, tinggal nanti minta ampun, kan selesai, berbuat lg ya tinggal minta ampun lagi, susah amat! Dgn dalih semua manusia berdosa, tdk ada yg benar dlm pengertian tdk berbuat dosa, maka pikiran spt inilah yang menyesatkan sebagian org yg pd akhirnya berani dengan sengaja ‘mempermainkan Tuhan’: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Galatia 6:7-8). Bermain-main dgn dosa, itu hanya membinasakan diri kita sendiri saja.
Tuhan menyediakan pengampunan, bukan berarti kita bebas terus berbuat dosa. Dia tahu ke depannya, kita masih trs berjuang melawan keinginan daging kita, mungkin suatu saat kita berhasil melawannya, tapi di saat yg lain kita kalah dan jatuh, di saat inilah kita butuh pengampunan Tuhan. Yg membuat Tuhan murka adalah dosa yang tdk diakui sbg dosa oleh org yg melakukan dosanya. Di pikirannya itu sesuatu yg tidak penting, normal, karena banyak orang yang juga melakukannya. Jd kita perlu waspada, bukan berarti kalau banyak org melakukan sesuatu, hal itu bukan sebuah dosa. Suatu pikiran atau prinsip yg berbahaya, sesuatu itu dosa atau bukan, ditentukan sesuai dgn standart Tuhan, kalau Dia sudah tegaskan bhw sesuatu itu dosa, maka apapun alasan yg manusia berikan utk membenarkannya, itu sebuah pembelaan yg duniawi.
Jgn sengaja membangkitkan murka Tuhan dgn sengaja berbuat dosa terus menerus, ingat upah dosa adalah maut, binasa, dan kita kehilangan keselamatan.