Kunjungan Yang Mengganggu

DI 04052016

Lukas 18:5 NKJV
yet because this widow troubles me I will avenge her, lest by her continual coming she weary me.’ ”

namun karena janda ini menyusahkan aku, aku akan membela dia, jangan sampai oleh kedatangannya terus menerus dia meletihkan/membosankan aku.

Kalau kita baca dengan teliti, ternyata ini sebuah perumpamaan yg sbnarnya bukan mengajar kita berdoa dengan ‘mendesak’ Tuhan mengabulkan permintaan kita. Memangnya kita siapa sanggup ‘mendesak’ Tuhan menuruti maunya kita?

Sebenarnya dlm perumpamaan ini, si janda hanya dtg 1x saja, minta dibela oleh si hakim utk melawan musuhnya dlm sebuah perkara. Awalnya si hakim menolak, namun kemudian dia berpikir utk menolong si janda dg alasan spya jgn si janda nantinya dtg terus menerus memohon dibela, si hakim merasa terganggu dan capek/bosan. Jadi sbnarnya si janda tdk dtg berkali-kali. Ajaran ttg doa ‘mendesak’ Tuhan itu keliru. Tuhan tdk bs dipaksa oleh siapapun.

Perumpamaan ini sbnarnya mengajar kita ttg bgmna ‘kedatangan’ kita menemui Tuhan, apakah itu saat berdoa, saat beribadah, saat berpuasa, dsbnya, mempunyai ‘getaran’ yg sanggup ‘menggetarkan’ hati Tuhan. Jadi sbnarnya bkn ‘mendesak’ Tuhan, tapi ttg ‘menyentuh’ hati Tuhan. Si hakim dlm perumpamaan ini ‘terganggu’ oleh kedatangan janda ini, ada kesan yg dlm hingga si hakim menjd kepikiran trs hingga akhirnya dia mau membela janda ini.

Dtg pada Tuhan dg rasa hormat dan gentar, tetaplah ‘stay’ dekat Tuhan dan jgn salah menilai reaksi Tuhan. Ibarat sebuah kejuaraan, tunggulah sampai babak final shga kita tahu siapa yg menjd juaranya. Reaksi pertama Tuhan blm tentu sdh final, mgkin itu reaksi utk menguji keseriusan kita memohon pada-Nya. Tetap ‘stay’, jgn pergi meninggalkan Tuhan. Reaksi final Tuhan selalu yg terbaik utk kita, jgn terburu-buru menyimpulkan reaksi Tuhan, tetap dtg pd Tuhan dan punya ketulusan hati, biarlah kita bisa lulus melewati ujian dr Tuhan. Tuhan itu Bapa yang baik

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.