Setelah Kematian

DI 10052016

Kejadian 25:11 KJV
And it came to pass after the death of Abraham, that God blessed his son Isaac; and Isaac dwelt by the well Lahai-roi.

Dan terjadilah setelah kematian Abraham, bahwa Tuhan memberkati anaknya, Ishak; dan Ishak berdiam di dekat sumur Lahai-Roi

Setelah peristiwa di gunung daerah Moria, Ishak terpisah dr Abraham, kemudian akhirnya Ishak menikah, dan tibalah kematian Abraham, ayahnya. Menarik sekali bhw ayat ini menghubungkan sebuah peristiwa kematian dg Tuhan memberkati keturunannya.

Janji Tuhan pd Abraham itu terbagi 2 yaitu janji terhadap Abraham pribadi dan janji ttg keturunannya. Ishak baru mengalami berkat Tuhan sesuai yg dijanjikan Tuhan pd Abraham setelah ayahnya meninggal. Di sini dimulailah penggenapan janji Tuhan mengenai keturunan Abraham.

Kematian tentu sebuah peristiwa duka, namun kematian jg sebuah ‘pintu masuk’ bagi keturunan org yg meninggal itu utk mengalami berkat Tuhan. Mgkin ini sulit dipahami, tp renungkanlah, bknkah kebaikan yg orgtua kita perbuat terhadap org lain akan membuahkan kebaikan yg dinikmati oleh kita sbg anak-anaknya?

Misalkan ayah kita seorg yg pernah menyelamatkan nyawa seseorg, ketika ayah kita sudah tiada, org yg ditolong itu akan menghormati kita dan saat kita kesusahan, org itu membalas kebaikan ayah kita dg cara memberi kita pertolongan.

Tuhan Yesus telah mati bagi kita, kita menjd anak-anak Tuhan melalui pengorbanan Yesus, kita termasuk hitungan org yg mewarisi berkat Abraham dan keturunannya. Setelah kematian, ada betkat, setelah Yesus mati bagi kita, kita mengalami berkat Tuhan yg dijanjikan pd keturunan Abraham. Jadi sbnarnya kita ini org yg diberkati Tuhan, berkat Tuhan ada atas hidup kita.

Sblum Ishak diberkati Tuhan, dia mengalami pengalaman bersama Tuhan, lepas dr Abraham. Utk hidup dlm berkat Tuhan, kita hrs lepas dr pemikiran mengandalkan manusia, mulai bljar bergantung pd Tuhan, dewasa dlm kerohanian dan mengalami Tuhan dlm hidup kita

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.