Jangan Lupakan Tuhan

DI 12052016

Mazmur 27:6 NKJV
And now my head shall be lifted up above my enemies all around me; Therefore I will offer sacrifices of joy in His tabernacle; I will sing, yes, I will sing praises to the Lord.

Dan sekarang kepalaku akan terangkat tinggi di atas semua musuh-musuh di sekitarku; karena itu aku akan mempersembahkan korban-korban sukacita dalam bait suci-Nya; aku akan bernyanyi, ya, aku akan menyanyikan pujian-pujian pada Tuhan.

Daud menyadari bhw Tuhanlah yg membuat dia menang atas semua musuh-musuhnya. Kepala yg terangkat tinggi itu tanda kemenangan, kepala yg menunduk itu tanda kekalahan dan ditaklukkan.

Daud menyatakan sukacitanya dengan mempersembahkan ‘korban sukacita’, tentu kita hrs mengerti beda antara memberi dan berkorban, kita bs memberi tanpa mengorbankan apapun krna kita memiliki dlm jumlah yg banyak, tp berkorban itu memberi bagian milik kita dg melibatkan suasana hati. Saya yakin Daud pny bnyk harta dan ternak hewan, pasti Daud memberi dlm jumlah yg besar, dan itu melibatkan suasana hatinya, krna sdg bersukacita, korbannya disebut ‘korban sukacita’.

Bkn hanya mempersembahkan korban, tp jg Daud bernyanyi, menyanyikan pujian bagi Tuhan. Tdk pernah tercatat dlm Alkitab bhw suara Daud itu merdu atau tdk, tp dlm bnyk peristiwa, dia bernyanyi bagi Tuhan setelah mengalami sesuatu.

Banyak org hanya hartanya saja yg dia gunakan utk memuliakan Tuhan, menjd donatur acara amal, menolong org miskin, membantu pembangunan gereja, dsbnya, namun dia tdk begitu ingin bernyanyi bagi Tuhan, alasannya bnyk: suaranya fals, tdk pandai bernyanyi, hingga (maaf) tdk bnyk lagu pujian yg dihafal, tp hafal semua lagu-lagu sekuler, di ruang karaoke terlihat ‘heboh’, tapi ‘melempem’ saat pujian penyembahan di gereja atau persekutuan. Muliakan Tuhan dg tubuh kita, termasuk suara kita, apapun kondisi suara kita, jgn pernah menutup mulut kita utk menyanyikan pujian bagi Tuhan.

Bernyanyilah bagi Tuhan dg segenap hati

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.