DI 18082016
Wahyu 3:4
- Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Hidup di tengah-tengah org yg menganggap yg salah itu normal, tentu tdk mudah. Misalnya lingkungan seseorg di mana dia tinggal itu menganggap bermain judi itu biasa, org itu lama kelamaan bs keranjingan bermain judi dan menganggap judi itu biasa dan mengasyikan.
Hidup dlm masa akhir zaman ini hrs benar-benar memegang prinsip hidup yg sesuai dg kebenaran Firman Tuhan. Tuhan melihat kehidupan setiap org, apakah makin hidup kudus atau sebaliknya, hidup dlm dosa. Hidup kudus diumpamakan sbg sebuah ‘jubah putih cemerlang’ yg hrs dijaga tetap bersih. Berbuat dosa membuat ‘jubah’ kita tercemar/kena noda. Hidup kudus butuh komitmen yg serius.
Berani utk menolak godaan berbuat dosa itu bukti org yg menjaga kekudusan hidupnya. Tdk kompromi dg lingkungan yg menganggap dosa itu sekedar bagian dr budaya, meskipun kelihatannya sangat menjanjikan kebahagiaan dan menguasai semua yg ada. Selama kita tdk membuka celah utk dosa menggoda kedagingan kita, kita lebih mudah mengalahkan keinginan daging dan ajakan bnyk org utk mencobai sesuatu.
Ada ‘upah’ yg Tuhan sediakan bagi mrka yg setia, jgn pernah menilai bhw hidup kudus cuma sekedar sebuah kewajiban, tp itulah bentuk kesetiaan kita pd Tuhan. Saling mengingatkan dan saling menjaga satu sama lain. Jgn mempraktekkan sesuatu yg kelihatannya biasa tp ternyata itu dosa, kita hrs punya pengetahuan yg cukup ttg apa saja, shga tdk mudah diperdaya oleh iblis. Pengetahuan sangat berguna spya kita tdk mudah ditipu oleh iblis dan tahu cara utk bergaul dg org-org yg tepat. Pergaulan yg salah bs merusak kebiasaan baik kita. Setiap org akan mempertanggung hidupnya pd Tuhan, baik perkataan maupun perbuatannya, tetap setia pd Tuhan, dan ingatlah bhw dosa selalu berdampak negatif buat hidup kita, jgn berbuat dosa lagi