Menyikapi Fitnahan

DI 02092016 
1 Petrus 3:16 KJV 

Having a good conscience; that, whereas they speak evil of you, as of evildoers, they may be ashamed that falsely accuse your good conversation in Christ. 

  • Memiliki sebuah hati nurani yang baik; supaya, sebaliknya mereka berbicara kejahatanmu, sebagaimana pembuat kejahatan, mereka boleh menjadi dipermalukan bahwa tuduhan dengan kebohongan pembicaraan baikmu di dalam Kristus 

Difitnah org lain tentu tdk nyaman, fitnah tentu saja menciptakan sebuah fakta yg salah ttg seseorg. Bgmna sikap kita ketika difitnah seseorg? 
Tentu sikapnya bergantung pd sbrpa kuat fitnahan itu mengganggu ketenangan kita. Kalau mudah ‘naik emosinya’ hrs berusaha keras meredam emosinya, kalau kita punya bukti kuat ttg fakta yg sesungguhnya, tentu hanya butuh menjelaskannya sekaligus menverifikasinya. Namun jika ternyata sdh terlalu bnyk pihak yg mempercayai fitnahan itu, di sinilah kita butuh strategi utk menyelesaikannya. 
Semua hal ttg ketdk benaran, langsung atau tdk langsung akan berurusan dg Tuhan. Melawan arus org bnyk yg sdh terlanjur percaya pd fitnahan terhadap kita butuh kesabaran dan penguasaan diri. Jgn sampai kita sndri yg didapati sesuatu yg negatif, jgn buat kesalahan di saat spt ini. Bukti kadang blm cukup, hrs diperkuat oleh saksi, org yg tahu betul bhw kita tdk spt yg difitnahkan. Sabar menunggu wkt yg tepat, dlm masa kesabaran inilah bs justru terlihat apa motivasi sesungguhnya dr penyebar fitnah dan org bnyk bs berbalik ‘menyerang’ dia. 
Dlm posisi ini perlu punya hati nurani yg baik, artinya tdk timbul niat jahat, tdk mendendam, dan siap memaafkan. Mgkin kita terlihat pasif, tp pembelaan Tuhan ada atas org benar. Keseharian kita bs menjd fakta utk melawan fitnahan yg ada. Krna itu jgn sampai kita membuat ‘celah’, jgn terbawa emosi, tetap tunjukkan kedewasaan kita dan pasti suatu saat kebenaran akan dinyatakan. Di saat itulah org yg memfitnah akan dipermalukan, Tuhan akan berurusan dg dia

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.