Memberi Hidup

DI 30042014

Markus 10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Belum lama ini, anak dari anggota Cool/komsel saya mengalami sakit di mana ada cairan dalam paru-parunya dan hrs dilakukan operasi. Puji Tuhan sudah selesai perawatannya dan sudah pulang ke rumah.

Ketika masih dlm perawatan ICU dan begitu bnyk peralatan medis yg digunakan, ayah anak ini berkata: “Kalau bisa, saya saja yg sakit, jangan dia …” Kalimat ini ternyata bkn hanya ada di film atau cerita karangan, tapi nyata sbg ungkapan bgtu mengasihinya seorg bapa pd anaknya.

Makna tertinggi dari kasih adalah menberi hidup bagi org lain, mulai dari memberi waktu hingga nyawa. Memberi bkn hanya sesuatu yg kita miliki tapi juga memberi satu-satunya yg kita miliki.

Melakukan kegiatan sosial, amal, menolong sesama dsbnya, belumlah melakukan tindakan kasih pada level yg Tuhan sukai, bkn berarti itu semua sia-sia dan tdk Tuhan hargai, namun mereka yg bkn Kristenpun jg melakukannya, malah terkadang lebih tulus drpd kita. Jadi ini masih kasih dlm level umum. Semua org bs melakukannya. Lalu apa bedanya kasih seorg Kristen dg kasih org pd umumnya?

Ayat di atas mengajar level kasih org Kristen sehrsnya adalah ‘melayani’ dan ‘memberi hidup’ bg bnyk org. Kasih yg ‘melayani’ bkn untuk dihormati, tapi utk mencukupi kebutuhan yg terlihat. Kasih sbg wujud pengabdian pd Tuhan dan sesama.

Kasih yg ‘memberi hidup’ ini tdk begitu saja muncul dlm diri seseorg. Ini adalah jenis kasih yg dimiliki oleh seseorg yg tdk egois, tdk takut kehilangan nyawa, tdk pelit dan siap berganti posisi dg mereka yg membutuhkan. Hanya sedikit org yg sampai di level kasih jenis ini. Para martir Tuhan telah membuktikan bhw mereka memberi hidup bagi Tuhan dan sesama.

Lakukan sesuatu jgn sekedar krna kita beragama tp krna kita mengasihi Tuhan dan ingin mengabdi pada-Nya. Lakukan utk memuliakan Tuhan.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.