Sebuah fakta menarik bahwa ternyata darah itu bisa ‘berbicara’ dan mari kita pelajari bersama tentang ini.
Ibrani 12:24 NKJV
to Jesus the Mediator of the new covenant, and to the blood of sprinkling that speaks better things than of Abel.
Kepada Yesus sang Pengantara dari perjanjian yang baru, dan pada darah pemercikan yang bicara hal-hal yang lebih baik daripada darah Habel.
Banyak penafsiran bahwa darah Habel menuntut pembalasan atas pembunuhan dirinya oleh Kain, saudara kandungnya sendiri. Tapi kalimat di atas agaknya menunjukkan hal yang sebaliknya. Kata ‘lebih baik’ merujuk pada satu pihak itu ‘lebih baik’ dan pihak lainnya hanya ‘baik’, bukan jahat. Ini kalimat perbandingan level, bukan kalimat yang menjelaskan perbedaan bertolak belakang. Mari kita lihat peristiwanya.
Kejadian 4:1-2 NKJV
Now Adam knew Eve his wife, and she conceived and bore Cain, and said, “I have acquired a man from the Lord .” Then she bore again, this time his brother Abel. Now Abel was a keeper of sheep, but Cain was a tiller of the ground.
Sekarang Adam mengenali (bersetubuh) dengan Hawa isterinya, dan dia mengandung dan melahirkan Kain, dan berkata: “Aku telah memperoleh seorang laki-laki dari Tuhan.” Kemudian dia melahirkan lagi, kali ini saudaranya, Habel. Sekarang Habel adalah seorang gembala domba, tapi Kain adalah seorang petani dari ladang.
Agaknya Kain dan Habel adalah saudara kembar, karena disebut hanya sekali persetubuhan, sebuah kehamilan dan 2 kelahiran. Nama Kain menerangkan betapa bahagianya Hawa atas Adam, disebut sebagai seorang laki-laki yang diperoleh oleh Tuhan. Seperti ketika Adam memberi nama Hawa pada isterinya karena dia menjadi ibu (Kejadian 3:20).
Menarik diceritakan kehidupan mereka, didahului dengan menceritakan Habel sebagai gembala baru kemudian Kain sebagai petani, bukankah Kain adalah yang sulung?
Kejadian 4:3-5 NKJV
And in the process of time it came to pass that Cain brought an offering of the fruit of the ground to the Lord . Abel also brought of the firstborn of his flock and of their fat. And the Lord respected Abel and his offering, but He did not respect Cain and his offering. And Cain was very angry, and his countenance fell.
Dan dalam proses waktu terjadilah bahwa Kain membawa sebuah persembahan buah-buahan dari ladang kepada Tuhan. Habel juga membawa anak sulung dari ternaknya dan lemak mereka. Dan Tuhan mengindahkan/respek Habel dan korbannya, tapi Dia tidak mengindahkan/respek Kain dan persembahannya. Dan Kain sangat marah, dan air muka/raut wajahnya kejam.
Apa yang menyebabkan Tuhan tidak respek pada Kain? Penafsiran umumnya berkata karena Kain membawa persembahan hasil ladangnya dari tanah yang telah terkutuk oleh dosa manusia (Kejadian 3:17). Tapi agaknya itu keliru. Kalimat terakhir menunjukkan alasan Tuhan tidak respek pada Kain: Air muka/raut wajahnya kejam.
Amsal 15:13 NKJV
A merry heart makes a cheerful countenance, But by sorrow of the heart the spirit is broken.
Hati yang bersuka ria membuat sebuah raut wajah riang, tapi oleh penderitaan/dukacita hati, semangat patah.
Raut wajah itu mencerminkan suasana hati. Kain ‘gagal’ menjaga hatinya sehingga kemarahan menguasai hatinya sehingga sifat kekejamannya timbul dan tercermin lewat wajahnya. Hati Kainlah yang dilihat Tuhan. Persembahannya bukanlah buah-buahan sulung, ini juga tidak diindahkan Tuhan. Jadi bukan soal ternak atau buah-buahannya, tapi siapa yang menjaga hatinya dan persembahannya adalah ‘hasil pertama’, ini yang jadi kriteria penilaian.
Ibrani 11:4 NKJV
By faith Abel offered to God a more excellent sacrifice than Cain, through which he obtained witness that he was righteous ….
Oleh iman Habel mempersembahkan pada Tuhan sebuah korban yang lebih bermutu/unggul daripada Kain, melalui ini dia memperoleh kesaksian bahwa dia adalah orang benar …
Jadi persembahan Kain tidak buruk, namun karena hatinya tidak terjaga dengan baik, dia dan persembahannya tidak diindahkan Tuhan.
Kejadian 4:6-7 NKJV
So the Lord said to Cain, “Why are you angry? And why has your countenance fallen? If you do well, will you not be accepted? And if you do not do well, sin lies at the door. And its desire is for you, but you should rule over it.”
Kemudian Tuhan berkata pada Kain: “Mengapa kamu marah? Dan mengapa ber-raut wajah kejam? Jika kamu melakukannya dengan baik, akankah kamu tidak menjadi diterima/layak? Dan jika kamu tidak melakukan dengan baik, dosa terletak di pintu. Dan keinginannya adalah untukmu, tapi kamu harus berkuasa atasnya.”
Orang kejam bisa melakukan apapun juga, dosa dan iblis seperti ada di ‘pintu’, menunggu manusia ‘keluar’ dari penguasaan diri dan siap masuk ke celah yang ada. Tuhan peringatkan Kain supaya waspada dan harus menang melawan dosa. Tuhan berkata tapi Kain tidak memberi respon apa-apa.
Sikap diam atas Firman Tuhan itu bukan sifat yang baik, itu sebuah celah bagi iblis untuk memanfaatkan situasi yang ada.
Kejadian 4:8-10 NKJV
Now Cain talked with Abel his brother; and it came to pass, when they were in the field, that Cain rose up against Abel his brother and killed him. Then the Lord said to Cain, “Where is Abel your brother?” He said, “I do not know. Am I my brother’s keeper?” And He said, “What have you done? The voice of your brother’s blood cries out to Me from the ground.
Sekarang Kain bicara dengan Habel saudaranya; dan terjadilah, ketika mereka ada di ladang, bahwa Kain bangkit melawan Habel saudaranya dan membunuhnya. Kemudian Tuhan berkata pada Kain: “Di manakah Habel saudaramu?” Dia berkata: “Aku tidak tahu, apakah aku penjaga adikku?” Dan Dia (Tuhan) berkata: “Apa yang telah kamu lakukan? Suara dari darah saudaramu berteriak pada-Ku dari tanah.
Perkataan Tuhan tidak diresponi Kain dengan benar, dendam telah menguasai hatinya sehingga dia membunuh adiknya.
Kemudian Tuhan datang karena darah Habel ‘berteriak’ pada Tuhan. Darah ternyata bisa ‘berbicara’. Bagaimana memahaminya?
Imamat 17:11 NKJV
For the life of the flesh is in the blood …
Karena hidup dari yang berdaging ada di dalam darah …
Ulangan 12:23 NKJV
… for the blood is the life …
… karena darah adalah kehidupan …
Dunia medis menggunakan darah untuk mendiagnosa penyakit. Tes darah akan memperlihatkan tentang penyakit apa yang diderita seseorang. Hidup ada di dalam darah, itu seperti yang Tuhan katakan dan dunia medis telah membuktikannya.
Apa yang darah Habel teriakkan pada Tuhan? Alkitab tidak menulisnya. Namun tindakan Tuhan menghakimi Kain agaknya juga karena teriakan darah Habel. Kalau kita melihat vonis Tuhan untuk Kain, agaknya Habel ‘memohon’ Tuhan membiarkan Kain tetap hidup. Ada teriakan pengampunan yang didasari kasih persaudaraannya dengan Kain. Nyawa diganti dengan nyawa, tapi pengampunan membiarkan si pembunuh tetap hidup.
Inilah kualitas Habel sehingga Tuhan berkenan atas dirinya dan persembahannya. Dalam Ibrani 11:4 disebutkan bahwa Habel adalah orang benar. Teori yang mengatakan bahwa darah Habel menuntut pembalasan sangat tidak relevan dengan statusnya sebagai orang benar.
Itulah sebabnya suara darah Habel dikaitkan dengan suara darah Tuhan Yesus. Keduanya menghendaki pengampunan atas dosa orang lain, darah Habel menghendaki pengampunan atas dosa Kain sedangkan darah Tuhan Yesus menghendaki pengampunan atas dosa seluruh manusia.
Biarlah setiap darah kita yaitu kehidupan kita juga menyuarakan pengampunan seperti darah Tuhan Yesus dan juga darah Habel.
Tuhan Yesus Memberkati !!