DI 06052014
Efesus 6:4 NKJV
And you, fathers, do not provoke your children to wrath, but bring them up in the training and admonition of the Lord.
Dan kalian, para ayah, jangan memancing/memprovokasi anak-anakmu pada kemarahan, tapi asuhlah mereka dalam kedisiplinan dan nasihat yang baik dari Tuhan.
Kolose 3:21 NKJV
Fathers, do not provoke your children, lest they become discouraged.
Para ayah, jangan menggusarkan anak-anakmu, supaya jangan mereka menjadi berhati kecil/tidak berani.
Belakangan ini kita bnyk mendengar cerita memilukan ttg anak-anak, mulai dari pelecehan seksual di JIS, anak balita yang lompat dr lantai 19 sebuah apartemen krna tdk dibolehkan nonton film baru di cinema, anak balita yg perokok berat, dsbnya. Mengapa ini bisa terjadi? Bnyk faktor penyebabnya, salah satunya krna ‘salah didikan’ dr orangtuanya.
Memang peran seorg ayah dan seorg ibu dlm mendidik anak-anak punya sisi yg sama dan jg sisi yg berbeda. Kedua orgtua hrs punya aturan didikan yg sama, hrs ‘satu kata’, jgn ayah berkata A sdgkan ibu berkata B. Harus sepakat dlm visi mendidik anak-anak.
Firman Tuhan mengajar agar jgn kita memprovokasi anak pd kemarahan. Ada apa jika anak menjadi marah? Marah bukan ‘ngambek’ tapi hati anak dibuat meledak emosinya dg sengaja. Diperlakukan kasar dan disiplin super militer, atau bertengkar fisik di depan mata anak-anak, ini bs membuat anak mendendam dan suatu saat bisa timbul perbuatan kriminalitas: ayah dibunuh anaknya krna menganiaya ibunya sejak dia kecil, ini sekedar contoh.
Salah didik jg malah bs membuat anak jg berhati kerdil, penakut, tdk bersemangat dan tertanam dlm alam bawah sadarnya bhw dia org yg tdk berarti. Hati-hati dlm menerapkan disiplin. Pertimbangkan kondisi kejiwaan anak-anak.
Asuhlah anak dlm kasih sayang, perhatian, didikan yg disertai disiplin dlm batas wajar. Jgn sakiti hatinya, jgn tunjukkan yg buruk krna tanpa ia sadari ketika dewasa ia akan melakukan serupa dg yg orgtuanya perbuat.