Bagian 2 : Berdukacita/Menangis
Matius 5:4 NKJV
Blessed are those who mourn, For they shall be comforted.
Diberkatilah mereka yang berdukacita/berkabung, karena mereka akan dihibur/dinyamankan
Lukas 6:21 NKJV
… Blessed are you who weep now, For you shall laugh.
… Diberkatilah kamu yang menangis/meratap sekarang, karena kamu akan tertawa.
Tuhan ingatkan saya akan sebuah cerita dalam Lukas 16:19-31 tentang pengemis Lazarus dan seorang yang kaya. Keduanya mati namun berbeda tempat. Dan ayat berikut ini mengandung kata ‘dihibur’ :
Lukas 16:25 NKJV
But Abraham said, ‘Son, remember that in your lifetime you received your good things, and likewise Lazarus evil things; but now he is comforted and you are tormented.
Tapi Abraham berkata: “Anak, ingat bahwa di dalam seumur hidupmu kamu menerima hal-hal yang baik, dan begitu juga Lazarus (di dalam seumur hidupnya menerima) hal-hal yang jahat; tapi sekarang dia dihibur dan kamu disiksa.
Bukankah ada yang aneh dalam kisah ini? Orang kaya ini menerima hal-hal yang baik seumur hidupnya, bisa dikatakan ini orang yang diberkati. Tapi mengapa dia ada di ‘Hades’ yaitu dunia di ‘bawah’ atau dunia orang mati dan mengalami siksaan?
Lukas 16:19 NKJV
“There was a certain rich man who was clothed in purple and fine linen and fared sumptuously every day.
“Ada seorang pria kaya yang berpakaian ungu dan lenan yang baik dan kenyang makan dengan mewah setiap hari.
Lukas 16:20-21 NKJV
But there was a certain beggar named Lazarus, full of sores, who was laid at his gate, desiring to be fed with the crumbs which fell from the rich man’s table. Moreover the dogs came and licked his sores.
Tapi ada seorang pengemis bernama Lazarus, penuh borok, yang berbaring di pintu gerbangnya, menginginkan diberi makan dengan remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu. Ditambah lagi anjing-anjing datang dan menjilat borok-boroknya.
Kalau kita jadi si orang kaya, apakah kita akan memasukkan si pengemis Lazarus ke dalam rumah? Kisah ini berkata Lazarus sangat ingin makan walaupun dari remah-remah, bukan diberi piring lalu makan, menunggu potongan sangat kecil makanan yang sedang dimakan jatuh. Menunggu dekat meja si orang kaya dan anjing-anjing menjilat boroknya.
Ini penyebabnya: si orang kaya menjadikan pengemis Lazarus sebagai ‘barang mainan’ dan sebagai ‘hiburan’ ketika dia makan. Persis kita terhibur ketika memberi hewan piaraan kita makan. Posisi ‘di bawah meja’ itu posisi budak, sangat rendah.
Entah berapa lama pengemis Lazarus diperlakukan hina seperti itu, hingga akhirnya dia mati. Entah mati kelaparan atau karena sakitnya, atau karena digigit anjing-anjing yang biasa menjilat boroknya.
Lukas 16:22-23 NKJV
So it was that the beggar died, and was carried by the angels to Abraham’s bosom. The rich man also died and was buried. And being in torments in Hades, he lifted up his eyes and saw Abraham afar off, and Lazarus in his bosom.
Terjadilah bahwa si pengemis mati, dan dibawa oleh malaikat-malaikat ke dada Abraham. Orang kaya itu juga mati dan dikuburkan. Dan menjadi dalam penyiksaan-penyiksaan dalam Hades, dia melihat ke atas dan melihat jauh pada Abraham, dan Lazarus ada dalam dadanya.
Jadi bukan ‘dipangku’ Abraham. Bukan pangkuan Abraham seperti terjemahan LAI.
Orang benar waktu mati dijemput oleh malaikat-malaikat, ditempatkan bersama Abraham karena ada perjanjian Tuhan dengan Abraham dan keturunannya (Kejadian 12).
Kuburan yang bagus bukanlah tanda si almarhum ada dalam kebahagiaan seperti ketika hidup. Makan makanan dengan kemewahan bukanlah hal yang salah, tapi ketika ada yang lapar, tapi kita ‘menutup mata dan telinga’ serta mengeraskan hati sehingga tidak memberi makan, ini jahat di mata Tuhan. Seperti tentang pemisahan domba dan kambing dalam Matius 25, tidak memberi orang yang hina makanan ketika dia lapar, dikategorikan sebagai golongan ‘kambing’. Neraka upahnya.
Menyesal ketika dalam siksaan kekal jelas sangat terlambat, tidak bisa diubah lagi, tak ada kesempatan bertobat lagi.
Jangan kita salah mengerti bahwa orang miskin pasti masuk surga dan orang kaya masuk neraka. Bukan status sosialnya, tapi perbuatan selama hidupnya yang Tuhan nilai.
Mengapa si pengemis Lazarus berada satu tempat dengan Abraham? Kenapa Abraham ada dalam kisah ini? Kisah ini entah nyata atau berupa perumpamaan, tidak dijelaskan dalam Alkitab. Namun kemunculan Abraham dalam kisah ini mengingatkan kita bahwa bukan secara lahiriah sebagai keturunan Abraham yang penting, tapi ‘mewarisi’ nilai iman Abraham itu jauh lebih penting. Si pengemis Lazarus mengikuti ketentuan Tuhan atas dirinya: diizinkan menerima hal-hal yang jahat dari si orang kaya ini, namun tetap menerima perlakuan itu tanpa menyalahkan Tuhan. Mungkin mirip seperti Ayub, tetap tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi. Menangis, berduka, namun akhirnya tertawa dan dihibur.
Ketika kita diperlakukan jahat, itu sebenarnya tanda kita akan menerima berkat Tuhan. Kita menangis, berduka, tidak sanggup dan malah tidak boleh membalas, namun Tuhan melihat setiap air mata dan luka, pembalasan adalah hak penuh Tuhan, Dia yang membela dan akan membalaskan orang yang menjahati kita.
Tuhan Yesus Memberkati !!