Jangan Berhutang Apapun

DI 23052020

Roma 13:8

  • Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

Hutang dlm ayat ini bkn saja mengenai hutang uang, namun ttg segala sesuatu yg sifatnya bisa ‘dihutangi’, apakah itu kebaikan, benda, jasa, dsbnya.

Kasih terhadap sesama, dlm konteks sesama org Israel misalnya, sebisa mgkin tdk perlu sampai menghutangi, kalau perlu diberikan cuma-cuma jika memang org tsb dinilai tdk sanggup utk membayarnya. Ada aturan ttg tahun penghapusan hutang jg di dlm Taurat. Mengapa dinasehati utk saling mengasihi dikaitkan dg masalah hutang dlm ayat ini? Krna memang dlm hal hutang piutang, org yg tdk sanggup membayar akan diambil harta miliknya bahkan mgkin anak-anaknya akan diambil dan dijadikan budak sbg gantinya. Sesama org Israel dilarang keras memperbudak satu sama lain. Intinya adalah jgn sampai persaudaraan yg ada rusak oleh masalah hutang piutang dg sesama.

Jgn berhutang apapun bs diartikan jgn lupa utk membalas kebaikan org lain di kesempatan berikutnya. Jgn mudah melupakan jasa org-org yg mrka berikan pd kita. Ingat hukum tabur tuai: mrka sdh menabur kebaikan dlm hidup kita, biarlah mrka menuai dr kebaikan yg mrka tabur dlm wujud kebaikan yg kita lakukan terhadap mrka, kalau sanggup maka balaslah setimpal atau senilai dg kebaikan yg pernah kita terima dr mrka. Jgn menghindar utk berbuat baik spt seorg yg sengaja menghindar ketika hutangnya telah jatuh tempo utk dibayar, jgn tahan utk berbuat baik, semua hrs dilakukan atas dasar kasih mengasihi krna mata Tuhan melihat semuanya.

Jgn berhutang apapun pd org lain, ‘bayarlah’ dg dasar kasih, jgn jd org yg lupa dg kewajiban yg hrs dilakukannya, jaga nama baik kita dan keluarga.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.