Menyendiri Untuk Berdoa

DI 20082014

Matius 14:23
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Banyak dr kita merasa kurang yakin kalau berdoa sendiri saja, biasanya kita minta didoakan dan juga minta dukungan doa. Tentu saja ini hal yg benar, tapi juga tidak selalu tepat dalam sebuah kondisi khusus.

Seringkali Yesus pergi berdoa ke suatu tempat hanya seorg diri saja tanpa diikuti para murid-Nya. Pasti ada sebuah sebab dan alasan mengapa Dia melakukannya.

Kita hrs biasakan utk sering berdoa sendirian, ini utk melatih ‘ke-sensitif-an’ kita membangun hubungan pribadi dg Tuhan. Kalau kita berpikir: tdk punya karunia penglihatan, blm bisa membedakan mana suara Tuhan dan mana yg bukan, masih ‘bingung’ mau buat apa waktu berdoa sendirian, lalu kita merasa sulit utk menikmati ‘saat berdua’ dg Tuhan, sbnarnya kita sendirilah yg mempersulit diri kita.

Punya karunia penglihatan, tp Tuhan sdg tdk kasih kita utk ‘melihat’ sesuatu, maaf saja, setajam apapun karunianya, tetap tdk akan lihat apa-apa. Jgn kita mengada-ada, ‘ngarang’ lihat sesuatu pdhal tdk lihat apa-apa krna berpikir berdoa pasti selalu dpt penglihatan dr Tuhan, awas kita bs jd sesat!

Tuhan tdk bcra ya pasti kita tdk dengar apa-apa, karunia bkn sesuatu yg digunakan utk main-main dan memanipulasi sesuatu.

Sebaliknya, kita tdk pny karunia khusus, tp ketika Tuhan buka ‘mata dan telinga rohani’ kita, kita bs melihat dan mendengar apa yg dr Tuhan. Kualitas doa bkn diukur dr doa sendiri atau bersama-sama, tp dr kekudusan dan keintiman kita dg Tuhan.

Menyendiri utk berdoa perlu kita lakukan dlm saat-saat khusus. Ini membuat Tuhan leluasa bergaul dg kita dlm doa. Ada hal-hal khusus yg mau Dia sampaikan, mau Dia ajarkan, bahkan mgkin ada ‘rahasia’ yg ingin Dia beritahukan hanya ketika berduaan saja dg kita. Sediakan waktu khusus utk ini, jgn memberi ‘sisa’ waktu, tp beri waktu yg terbaik.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.