Ketika Letih Lesu

DI 20022021

Yunus 2:7

  • Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Suatu saat pasti kita akan menghadapi satu hal setelah kita sekian lama terus menerus melakukan hal yang sama yaitu kejenuhan, kita merasa bosan, lelah dan depresi.

Ketika jiwa kita letih lesu, ingatlah akan Tuhan, diingatkan kembali bhw kita tdk sndrian dlm menghadapi semuanya, kejenuhan bs saja dtg namun semua hal yg ada di dunia ini ada ‘masa berlakunya’. Cepat atau lambat perubahan itu pasti terjd, tinggal bgmna kita menyikapinya, apakah merasa tertekan atau justru kita merasa tertantang utk menang atas apa yg sdg kita hadapi. Kekuatan kita punya keterbatasan, namun Tuhan memberi kita kekuatan baru ketika kita mengingat Dia di saat kita letih lesu. Jgn terfokus pd realita yg ada, ingatlah bhw kuasa Tuhan sanggup mengubah segala hal yg bagi kita itu sesuatu yg mustahil, yg buntu bahkan tdk ada pengharapan lagi.

Saat letih lesu jgn lupa kita hrs tetap berdoa, sekalipun pikiran kita meragukan fungsi dr doa yg kita arahkan pd Tuhan. Setelah selesai berdoa, keadaan tdk lebih membaik, jd apakah tetap berdoa itu masih berguna? Ada doa yg hanya perlu dinaikkan sekali saja lalu Tuhan langsung bertindak, namun ada doa yg memang membutuhkan ketekunan, butuh iman yg besar dan tdk kehilangan pengharapan. Tetap berdoa hingga pd level doa yg masuk tempat kudus Tuhan, artinya doa yg didengar dan dijawab Tuhan. Maka rasa letih lesu dan jenuh akan berubah menjd semangat utk berbuat yg terbaik dan menang atas masalah dan situasi yg sdg ada di depan mata kita. Jgn terlalu mengikuti ‘mood’ yg kita rasakan, tp ikuti apa yg Tuhan firmankan utk kita.

Tetaplah berdoa, sungguh-sungguh berdoa dan pegang pengharapan di dlm Tuhan, jenuh boleh ada namun Tuhan akan menyegarkan jiwa kita dg kasih-Nya.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.