Setia dan Kebohongan

DI 14062022

Amsal 14:5
Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.

Kenapa dipakai kata ‘setia’ bukan kata ‘jujur’ utk menjelaskan perbedaan antara saksi palsu dgn saksi yg tidak berbohong? Berarti ada hubungan antara kesetiaan dan knpa seseorg bisa sengaja berbohong demi sesuatu.

Suami atau istri yang selingkuh pasti berbohong supaya tdk ketahuan oleh pasangannya, artinya dia tdk setia lagi pada pasangannya itu. Org yg mengkhianati kita dgn sengaja menyebar fitnah keji terhadap kita, itu menunjukkan bhw dia dgn sengaja berpura-pura setia supaya bs dipercaya dan pd waktu yg tepat ‘menikam dari belakang’. Jadi kalau kita setia pd seseorg, kemungkinan utk membohonginya itu jd mengecil, atau mgkin bs sama sekali tdk berani utk membohonginya. Kesetiaan bkn hanya bcra selalu mendampingi dlm suka dan duka, tp jg tdk tega membohongi pd org yg dia berkomitmen utk setia. Apalg jika dia dibutuhkan utk bersaksi dlm sebuah perkara yg tergantung dr kesaksian yg dia berikan, maka sesuai dgn ayat ini, yg akan dia katakan adalah hal yg sebenarnya, bukan sebuah kebohongan. Hati-hati dgn penahaman ‘berbohong demi utk kebaikan’, demi menyelamatkan seseorg maka terpaksa hrs berbohong, kita tdk diajar untuk spt itu, karena dlm kesetiaan pasti ada keinginan yg kuat utk tdk berbohong, beda dg prinsip lain yg membolehkan berbohong demi menyelamatkan, kalau bs berbohong sekarang, di lain waktu juga bs kembali berbohong lagi.

Ada org yg masih bodohnya minta ampun, yaitu org yg masih saja berbohong pd Tuhan, karena Tuhan itu Mahatahu, Dia tahu kita berkata benar atau sedang berbohong, kalau masih berbohong jg pd Tuhan, yah ‘tolol’ sekali org itu. Jadi kalau menguji kesetiaan kita pd Tuhan, tanyakan pada diri kita sendiri: apakah saya masih berbohong pd Tuhan dlm satu atau dua hal dlm hidup saya? Bgmna cara kita mengetahuinya? Mudah saja, ini bisa kita lihat dari seberapa sering kita setiap harinya mengakui dosa kita di hadapan Tuhan. Kalau kita merasa baik-baik saja, tdk ada dosa, maka itu sudah suatu kebohongan di hadapan Tuhan. Saya tdk mencuri, tdk berzinah, tdk iri dg org lain, tdk bunuh org, tapi masih benci dg org lain, ya itu suatu kebohongan jg:

1 Yohanes 4:20
Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Masih benci dg seseorg, berarti berdusta, tidak setia pd Tuhan. Ukurannya bukan sudah berapa lama kita jadi org Kristen, bukan pelayanan apa yg sudah kita jalani, tapi bisakah kita mengasihi org membenci kita? Hati kita tidak boleh penuh dg kebencian.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.