DI 03072025
Galatia 1:10 ILT3
Sebab sekarang, apakah aku sedang meyakinkan manusia, atau Elohim? Atau, apakah aku berusaha menyenangkan manusia? Karena jika aku masih terus menyenangkan manusia, aku bukanlah hamba HaMashiakh.
Kita biasanya diajar supaya tampil baik di depan sesama dan juga Tuhan, karena itulah kita akan berusaha bersikap dan bertindak yg positif dan berdampak baik.
Namun sikap dan perbuatan kita ini dinilai, baik oleh sesama kita maupun Tuhan. Ada satu titik tertentu penilaian dari sesama dan Tuhan bisa saja sama: org lain senang dgn keberadaan kita, demikian jg Tuhan senang dgn apa yg telah kita lakukan, namun ada di satu titik lain, kita dapat diperhadapkan pd satu pilihan: menyenangkan manusia atau menyenangkan Tuhan? Biasanya ini terkait saat kita menjd pelaku firman Tuhan, ketika yg kita lakukan sesuai firman Tuhan tapi berlawanan dgn budaya dan adat istiadat. Hal ini selalu menjd sebuah pergumulan berat dan kita sadar ada resiko yg hrs kita tanggung jika memilih salah satunya. Menyenangkan Tuhan berarti tdk menyenangkan manusia, kalau kita pilih menyenangkan manusia, kira melanggar firman Tuhan dan itu adalah dosa. Jawaban yg kita berikan pd saat normal biasanya berusaha trs menyenangkan Tuhan, artinya taat penuh pd firman-Nya, namun di saat kita dalam situasi yg diharuskan memilih, pilihan kita bs jadi berbeda dan malah mendukakan Tuhan. Maka semua ini kembali kepada seberapa murni kasih kita pada Tuhan.
Menyatakan kebenaran itu terkadang beresiko & bs merusak sebuah hubungan, rasul Paulus dlm Galatia 4:16 berkata tentang ini: Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?” Di ayat yang lain, para rasul berkata dg tegas: “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:29). Jadi jelas bhw standart suatu ketaatan pd Tuhan hrs mengambil resiko bahwa kita tdk bs terus menyenangkan manusia. Suatu ketaatan yg mutlak hrs dimiliki oleh setiap kita, apalagi dlm hidup keseharian kita yg berada di lingkungan yg majemuk, masing-masing punya prinsip hidupnya sendiri, punya kebenarannya sendiri, tetap hrs kita hargai, namun kita adalah org Kristen, yg taat hanya pd firman Tuhan, tdk boleh taat pd perintah tuhan yg lain, siap untuk tdk menyenangkan org lain, tertolak, dan putus hubungan sekalipun. Kita memang harus hidup damai dgn siapapun, namun bukan berarti kita demi menyenangkan org lain hrs mendukakan Tuhan di sisi lain. Ingat bhw semua yg kita telah perbuat akan dipertanggung jawabkan di depan Tuhan nantinya.
Ingatlah bahwa Tuhan yg berkuasa penuh atas hidup kita, taat pd Tuhan mungkin bs merampas nyawa kita, tetapi tidak ada penderitaan apapun yg sanggup merampas keselamatan kekal kalau kita setia dan taat.