DI 30062023
2 Korintus 12:7, 9
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karunia roh dan juga bakat dalam pelayanan, ini bukan utk disombongkan atau dimegahkan, jadi pelayanan itu bukan mengejar prestasi siapa yg terhebat, tp sebuah tanggung jawab pd Tuhan.
Apa posisi kita dlm pelayanan, jangan itu menjd suatu dasar utk bermegah atau membanggakan diri secara berlebihan. Memiliki teknik bernyanyi yg lebih baik dr org lain? Punya karunia roh yang dahsyat? Lebih disukai dibandingkan Pdt lain? Kalau itu tujuannya, berarti pelayanan dianggap sbg sebuah kompetisi siapa yg terhebat. Hal ini pernah ditegur Yesus ketika para murid sengaja membahas siapa yg terbesar di antara mereka. Tak sedikit pelayan Tuhan menganggap suatu pelayanan spt sebuah pekerjaan, jangan sampai direbut org lain, nanti kehilangan PK yg jumlah nominalnya lumayan besar. Lupa prinsip sebuah pelayanan itu apa, lupa bhw ada tanggung jwb yg akan Tuhan tuntut dr sebuah pelayanan. Jadi pelayanan, karunia roh, bakat, bukanlah sesuatu utk dipamerkan dan mendapat pujian manusia, tetapi itu hrs digunakan dgn ketulusan hati dlm hal melayani. Tulus menyembuhkan org, tulus dlm menolong menggunakan harta, tulus dalam melayani di bidang apapun, artinya semuanya itu dilakukan sbg satu bentuk rasa syukur krna Tuhan sudah menyelamatkan kita dan banyak melakukan kebaikan dlm hidup kita.
Rasul Paulus memiliki karunia roh yg dahsyat, pengalaman supranatural yg spektakuler, tapi dia menyadari bhw semua itu bukan dasar bagi dia utk bermegah, karena lewat karunia roh, yg tampak biasanya kebanggaan manusia, tetapi dlm kelemahan, kuasa Tuhan menjd sempurna bekerjanya. Kesombongan menonjolkan dirinya sendiri, tetapi kuasa Tuhan menonjolkan betapa mulianya Tuhan itu. Bukankah lewat pelayanan yg kita lakukan, seharusnya membuat org bnyk datang mengenal Tuhan? Jgn sampai nantinya lewat pelayanan kita, org banyak datang ingin menikmati karunia roh kita. Mereka harusnya jd pengikut Tuhan, bukan fans kita sbg pelayan dr Tuhan! Itu namanya mencuri kemuliaan Tuhan. Bangga dgn pelayanan yg kita lakukan itu harus dilakukan dgn wajar, dgn dasar bhw bersyukur Tuhan masih mau memakai kita sbg alat Tuhan yg berguna, masih dilibatkan dlm rencana-Nya atas gereja-Nya. Jgn bermegah karena karunia roh yg Tuhan berikan pd kita, tetapi bermegah karena dlm kelemahan kita, kuasa-Nya bekerja dgn sempurna dalam kita. Kita mampu karena Dia yg memberi kita kemampuan melakukannya dgn baik.
Pelayanan jgn menjd sebuah kompetisi, berubah jadi sebuah pekerjaan, ingatlah bhw Tuhan akan meminta pertanggung jawaban dr pelayanan yg kita lakukan.