DI 12092022
Lukas 16:27-28, 31
Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Kisah ttg Lazarus yg adalah pengemis dan satu org yg kaya raya, agaknya bukan sebuah wujud perumpamaan, tapi jg apakah ini kisah nyata yg diceritakan oleh Yesus, ini masih perlu kajian yg mendalam.
Si org kaya ini setelah meninggalpun masih juga punya pikiran yg tdk rasional, pertama, krna dia haus, dia mohon pada Abraham utk menyuruh Lazarus ini datang menemui dia di tempat yang penuh penderitaan, yaitu alam sesudah seseorg meninggal ditempatkan sblum nantinya diadili oleh Tuhan kalau dinilai selama hidupnya bnyk melakukan hal-hal yg tdk disukai Tuhan. Dia itu mengira alam kematian sama spt dunia biasa, kemudian dia meminta lagi Abraham untuk dgn segera ‘memulangkan’ Lazarus ke dunia lagi, & ketiga, dia terlalu yakin org seisi rumahnya akan bertobat kalau ada kesaksian dr org yg mati lalu hidup kembali. Bs kita simpulkan bhw org kaya ini minim pengetahuan ttg Kitab Suci, kalau pd zaman skrg ini dibilang jarang atau bahkan tdk pernah baca Alkitab dan dengar khotbah, walau datang ke gereja namun menolak utk mentaati firman Tuhan bahkan tdk percaya firman Tuhan. Tahunya hanya hidup senang-senang tapi tidak butuh Tuhan. Org kaya ini menyesal, tp ini sudah terlambat, dia sudah mati dan tdk bs mengubah penyesalannya menjd pertobatan. Itulah akibat bagi mereka yg hidup hanya utk dirinya sendiri tanpa peduli dgn org lain.
Tdk rasional karena kurang pengetahuan, tidak mau belajar ttg firman Tuhan yg di dlmnya ada bahasan ttg dunia setelah kematian, menuju ke mana dan apa yg terjd nantinya. Sdh tahu satu saat setiap org akan mengalami kematian, tidak mau mempersiapkan diri dgn baik supaya saat kematian itu datang, kita menghadap Tuhan dg rasa damai, bukan justru ketakutan. Berpikir dia masih lama matinya, jadi hidup santai-santailah, nikmati semua yg ada di dunia, puas-puasin aja, nanti sdh mau meninggal baru cari Tuhan untuk minta ampun supaya diperbolehkan masuk dlm surga, atau ada org-org yg sok yakin bhw dia itu pasti nanti masuk surga. Alkitab tidak perlu, yg penting nikmati hidup, pikiran spt itu tentu saja sangat menyesatkan. Logika saja: kita yakin bs masuk rumah kalau kita pegang kuncinya atau dibukakan oleh si pemilik rumah, baca Alkitab saja tdk mau lalu yakin Tuhan pasti buka pintu surga utk dirinya, memangnya Tuhan siapanya dia? Kalau tidak ada hubungan atau kenal, tidak mungkin orang akan dgn sengaja membukakan pintu supaya org lain bs masuk. Kalau tdk biasa berdoa, beribadah, baca Alkitab, tapi yakin nanti dikenal oleh Tuhan, itulah org-org yg pikirannya tdk rasional.
Bicara ttg kematian bukan berarti sudah putus asa, tapi justru menjd peringatan bagi kita untuk mempersiapkan diri baik-baik selama hidup dlm dunia ini, setelah mati, tdk ada kesempatan lagi.