DI 23052023
Kejadian 18:13-15
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”
Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”
Sesuatu yg menurut pikiran manusia itu sdh mustahil, dan ketika ada perkataan bhw hal itu akan berubah menjd tdk mustahil, reaksi yg timbul bs sangat beragam.
Kalau yg didengar itu bhw sakitnya akan bs disembuhkan, reaksinya tentu positif, bukan menertawakan tp bersukacita. Jadi memang kita perlu sedikit memahami reaksi Sara yg saat mendengar perkataan Tuhan yg sangat berlawanan dgn logika dan ilmu kesehatan itu sbg sesuatu yg wajar. Tapi reaksi seperti itu dlm penilaian Tuhan ternyata tidak patut krna meremehkan kuasa Tuhan yg sanggup melakukan apapun, termasuk yang mustahil menurut pikiran manusia. Karena Tuhan yg berjanji, reaksi Sara ini tdklah membatalkan apa yg Tuhan katakan ttg Sara, namun akan beda situasinya kalau yg Tuhan janjikan itu memerlukan persyaratan dr kita, reaksi yang salah bs saja membatalkan apa yang Tuhan telah janjikan pd kita. Karena Saul tidak taat maka janji Tuhan bhw tahta kerajaan tetap akan menjd milik Saul akhirnya dibatalkan & Tuhan memilih Daud. Namun karena reaksi yg salah dr keturunan Daud, akhirnya bangsa Israel menjd tawanan di Babel.
Reaksi kita ttg kuasa Tuhan itu penting, baik saat iman kita teguh maupun ada keraguan di dlm diri kita. Yg jd fokus kita adalah reaksi yg lahir dr keraguan dan ketdk percayaan yg kita miliki, krna mgkin kita berpikir bhw org lain mengalami, apakah kita jg akan bisa utk mengalaminya jg? Apalagi kita sadar kalau kita bnyk berbuat dosa, tdk layak di hadapan Tuhan dan manusia. Ketdk percayaan atau keraguan ini jgn sampai muncul di perkataan atau sikap tubuh kita, berdoalah minta pada Tuhan utk membuat kita sanggup utk menjd percaya akan perkataan dan kuasa Tuhan. Yg penting jg adalah jujur di hadapan Tuhan saat kita tdk percaya akan perkataan Tuhan ini spt dlm kisah saat Yesus menyembuhkan seorg anak bisu yg kerasukan roh jahat dlm ayat ini: Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Markus 9:23-24).
Apa yg Tuhan katakan pasti terjd, percayalah walaupun ada keraguan dlm diri kita, jangan bereaksi yg salah ttg janji Tuhan, kuasa-Nya tdk terbatas.