DI 21082023
Matius 11:20
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
Melihat dan mengalami mujizat tidak selalu akan membuahkan sebuah pertobatan, jadi ini yg hrs disadari oleh kita yg percaya, tidak boleh tersinggung kalau org tidak bertobat sekalipun sudah mengalami mujizat Tuhan.
Jadi adakah gunanya mengadakan acara yg bertemakan mujizat dan kesembuhan? Yang pastinya masih berguna, sekalipun org yang datang hanya ingin mengalami kesembuhan dr Tuhan, tapi tdk bertobat, mgkin suatu saat mgkin dia akan bertobat. Acara spt ini tentu jg bs menjd berkat bagi org yg sakit, sembuh tanpa hrs menjalani pengobatan di RS yang pastinya perlu mengeluarkan biaya yg besar. Tapi utk ‘memancing’ org untuk bertobat dgn acara spt ini, jelas bukan suatu strategi yang tepat. Penginjilan yg efektif biasanya dengan melakukan sistem membuka komsel, nanti menjadi pos pengabaran Injil, dan bila sudah solid, bisa dinaikkan levelnya menjadi gereja yg resmi. Dlm komsel, penginjilan dilakukan secara lebih mendalam walau jangkauan org yg ingin dijangkau lebih sedikit. Penginjilan yg biasa dilakukan oleh para misionaris lebih bersifat jangka panjang, sementara dengan mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani dgn skala besar lebih banyak mampu untuk penjangkauan jiwa yg lebih luas.
Kenapa tdk mau bertobat? Hal ini krna orang menganggap bhw mujizat bukan hanya bisa dilakukan oleh Tuhan saja, para dewa atau jg tuhan yang lain bisa jg melakukannya. Tentu kita ingat bgmna Firaun di zaman Musa tdk mau melepas pergi bangsa Israel sekalipun Tuhan sdh memberi bnyk tulah dan itu ditiru oleh para ‘dukun-dukun’ istana Firaun. Tuhan menunjukkan mujizat bertujuan supaya tiap org yang melihat atau mengalaminya sadar bhw Tuhan sedang menunggu pertobatan, bukan sekedar decak kagum. Alasan lainnya adalah karena sebagian orang menganggap bhw waktu penghakiman Tuhan itu sesuatu yg masih jauh, Tuhan itu penuh kasih, pasti semua dosa akan diampuni. Pikiran seperti ini tentunya sangat menyesatkan, janganlah punya pikiran spt itu, bersiap sedialah kapan pun waktunya kita dipanggil Tuhan, siap utk mempertanggung jwbkan semuanya pada Tuhan.
Bertobatlah selagi ada waktu & kesempatan masih Tuhan berikan, ada saatnya akan tiba tidak ada lagi waktu dan kesempatan untuk kita bertobat, semua sudah terlambat.