Bisa Merasakan

DI 12122014

Roma 12:15
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

Jika orang lain sedang bersukacita, bisakah kita juga bersukacita? Kalau kita tidak punya masalah dg org itu mungkin mudah untuk ikut bersukacita, tapi kalau org itu punya masalah dg kita, blm tentu kita bisa ikut bersukacita.

Demikian jg kalau ada yang berduka, belum tentu kita bisa ikut berduka. Kadang hanya sampai di titik ‘turut sepenanggungan’ hanya di mulut, blm nyata dlm tindakan nyata.

Kalau ada yang sedang menangis, kita berpikir jgn ikut menangis, hrs ada yg menguatkan, kalau semua menangis, siapa nanti yg menolong?  Apakah maksud dari ayat ini sebenarnya?

Ayat ini mengajar bhw dlm hidup bersama kita tidak boleh punya ‘mati rasa’, kita harus bisa ‘ikut merasakan’ tapi bukan ‘larut’ dlm perasaan org lain. Spt dokter yg ikut berusaha menyembuhkan penyakit pasiennya, walau bkn badannya sendiri yg sakit, namun krna profesinya menyangkut kemanusiaan, dokter berusaha menyembuhkan dg kemampuan medisnya.

Punya kepedulian terhadap keadaan org lain, tdk ‘menutup mata dan telinga’ artinya sebenarnya tahu tapi pura-pura tidak tahu dan memilih sikap tidak mau tahu, yang penting diri sendiri baik-baik saja. Ini bkn ciri org yg hidupnya penuh dg kasih.

Bersukacita dan menangis adalah ekspresi perasaan yg sdg dialami, kita harus ‘sensitif’ terhadap perasaan org lain, artinya mudah mengetahui apa yg sdg dirasakan seseorg. Ini hanya bs terwujud jika terjalin hubungan yg baik antara kita dg org lain dlm sebuah komunitas di mana kita ada. Tanpa komunikasi yg baik dan berkualitas mustahil kita bisa se-perasaan dg org lain, hidup jgn individualisme, tp berkomunitas.

Ikatan emosi memperkuat persahabatan dan persaudaraan, melewati semua keadaan bersama-sama membuat kita merasa ‘nyaman’ tinggal dlm sebuah lingkungan. Ikut senang atau ikut berduka adalah bukti kepedulian kita, bukti bhw kita adalah sdr dan sahabat sejati.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.