DI 13122014
Roma 16:1-2
Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.
Apa yang kita lakukan terhadap apa yang seseorang telah lakukan dlm jangka waktu tertentu? Ada yg menghargai, berterima kasih, berkomentar, tapi ada jg yg menganggapnya hal biasa saja atau malah menganggap itu tidak perlu mendapat perhatian.
Febe mendpt penghargaan dr rasul Paulus krna dia telah bnyk menolong org lain, bahkan dia menjd ‘penolong’ bagi jemaat di mana dia ada. Pasti bukan hanya sekedar kasihan, tapi juga memberi kepedulian, memberi waktu, tenaga dan juga dana untuk menolong bnyk org. Apa yg diperbuat Febe diakui bnyk org termasuk rasul Paulus.
Org yg spt Febe layak mendpt apresiasi atau penghargaan atas apa yg dia telah perbuat bagi jemaat. Bkn berarti disanjung-sanjung, tapi disambut kedatangannya, dan disediakan apa yg dibutuhkan. Ini bkn ttg mendpt fasilitas khusus dlm pelayanan spt para pendeta terkenal zaman skrg yg diperlakukan layaknya ‘artis’. Dlm batas tertentu selama fasilitas disediakan oleh gereja atau jemaat yg menunjukkan ‘hospitality’ pada hamba Tuhan tentu saja hal yg baik, namun ketika si hamba Tuhan memberikan syarat tertentu dan minta ini-itu, ini tdk wajar. Mau melayani justru hrs jd ‘pelayan’ bukan ‘artis’. Febe dlm kisah ini patut jd contoh baik, melayani menjd penolong bukan disanjung dan diperlakukan spt ‘raja’.
Sudahkah kita mengapresiasi apa yg org lain telah perbuat? Sudahkah kita berterimakasih pd Tuhan, orgtua, pasangan hidup, keluarga, kerabat dan sahabat yg sdh sangat memberkati kita lewat kehadiran mereka di hidup kita? Bnyk pengorbanan, air mata, tenaga dan dana yg sdh mereka berikan utk kita, hargai dan balaslah jg dg kebaikan.