DI 09112024
Matius 12:36 (TB)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman.
Menarik kalau kita mau memahami apa itu perkataan yg sia-sia, supaya kita bisa untuk menghindari berkata-kata yg sia-sia dan tdk merugikan kita kelak.
Kita lihat kata ‘sia-sia’ dlm bahasa asli ialah argos yg punya makna ‘pengangguran’, tidak berguna, ‘tandus’. Pengangguran tentu saja berarti tdk punya pekerjaan, tdk punya karya dan tdk punya pemasukan atau penghasilan, dimaknai sbg tdk punya daya cipta. Kata yg sia-sia berarti kata yg tdk menjadikan dan jg akibatnya tdk menghasilkan, dampaknya tdk ada, apalagi memberi keuntungan. Kata yg sia-sia hanya sekedar diucapkan tapi tidak menghasilkan sesuatu yg menguntungkan atau positif. Kemudian ‘tidak berguna’, kata yg seharusnya tidak perlu diucapkan, cukup dimasukkan dlm kosa kata saja, tdk berguna bila diucapkan. Mungkin kata-kata ‘manis’ yg terlalu berlebihan, kata-kata yg hambar, yang tdk memberikan pengaruh sama sekali. Lalu ‘tandus’, ditanami apapun tdk akan tumbuh, ini gambaran ttg kata-kata yg tidak memberi kita ‘pertumbuhan’, artinya tdk mempererat hubungan, tdk membangun semangat, tidak membuat situasi semakin baik, dsbnya.
Sederhananya, kata yg sia-sia itu, kata yang tidak perlu diucapkan, yg hanya utk ditaruh dlm hati, jgn sampai keluar dr mulut kita, ini sesuatu yg butuh hikmat utk melakukannya. Pikirkan dampak yg ditimbulkan jika dengan sadar kita mengatakan sesuatu, jgn sampai situasi berubah menjd ‘panas’, tdk enak, tdk nyaman dan org lain tdk terberkati oleh apa yg kita katakan. Jgn salah berucap, intinya seperti itu. Lalu apakah sumpah serapah bs dikategorikan dlm kata yg sia-sia? Keluhan tdk berdampak positif bagi diri sendiri atau org lain, jadi mgkin sumpah serapah dapat digolongkan dlm perkataan yg sia-sia. Lalu kata-kata yg mengutuk, kalau kita tidak pny kuasa utk mengutuk, itu jd suatu perkataan yg sia-sia dan hrs dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Demikian jg kata-kata yg sepertinya memberkati, kalau kita tidak pny kuasa utk memberkati, itu semua hanya satu kesia-siaan belaka.
Perkataan kita akan diadili oleh Tuhan, jadi mulailah kendalikan perkataan kita dengan hikmat, tdk perlu ucapkan perkataan sia-sia dan yg tdk berdampak positif.