Tidak Cukup Niat Saja

DI 03052025

Yakobus 1:26 ILT3
Jika seseorang di antara kamu berpikir untuk menjadi orang yang beribadah dengan tidak mengendalikan lidahnya, tetapi dengan menipu hatinya, inilah ibadah yang sia-sia.

Biasanya orang cukup tinggi menilai kualitas dirinya sendiri, merasa sdh cukup baik, cuma sedikit saja kekurangan yg masih tersisa, dan merasa lebih baik drpd org lain.

Ini yg terjd pd org dlm ayat di atas, punya niat cukup besar utk tekun beribadah tapi dengan sengaja tdk mengendalikan lidahnya, ini hal ttg perkataan yg diucapkan tentunya. Dalam bnyk hal, pengendalian diri memegang satu peranan penting dlm hidup seseorg, di dalam hal mengendalikan perkataan, ini yg sangat sulit karena hrs dilakukan trs menerus dalam sepanjang hidupnya. Bs saja hari ini ternyata mampu mengendalikan perkataan, tapi esok ternyata gagal, mengatakan sesuatu yg bisa menyakiti hati org lain. Dlm ayat lain tertulis bhw org yg mampu mengendalikan lidahnya adalah org sempurna: “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya (Yakobus 3:2). Jadi jgn heran bila suatu saat orang yg bijak sekalipun bs mengeluarkan perkataan yg tdk baik, karena tdk ada manusia yg dgn sempurna mampu mengendalikan lidahnya.

Mengapa perlu mengendalikan lidah? Tentu kita hrs pahami bgmna dampak yg timbul dr perkataan yg diucapkan, bisa positif dan bisa negatif, tergantung isi perkataannya. Dengan pertimbangan ini, maka pikirkan isi perkataan yg ingin diucapkan sblum kita mengeluarkan perkataan itu. Perlu memiliki kemampuan di dlm berkomunikasi yg baik, perkataan apa yg tidak pantas diucapkan, sebaiknya tidak perlu diucapkan, dan yg tdk boleh diucapkan. Jelas bhw Tuhan melarang kita berkata dusta, jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak. Dunia umumnya mengenal istilah ‘bohong putih’ yg katanya terpaksa berbohong demi kebaikan, tetapi bohong tetaplah bohong, hrs kita nanti pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Ini yg kadang menjd dilema, manusia bs terima hal ini, tetapi firman Tuhan tdk bs tolelir dosa apapun. Pilihan ada di tangan kita, mau taat sepenuhnya atau tidak, akan dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan, apapun alasan yg akan kita gunakan.

Kendalikan perkataan kita sblum timbul hal yg merusak sifatnya, jgn sakiti hati sesama melalui perkataan kita, usahakanlah damai & suasana keakraban tetap terjaga.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.