Kenapa Kadang Terlambat

DI 06052025

Daniel 3:17-18, 20 ILT3
Lihatlah, ada Elohim kami yang kami puja, yang sanggup melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala, dan Dia pun akan melepaskan dari tanganmu, ya raja.
Dan seandainya tidak, hendaklah diketahui olehmu, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja ilah-ilahmu atau menyembah patung emas yang telah engkau dirikan itu.”
Dan dia memerintahkan kepada beberapa orang kuat pemberani dari pasukannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke tengah-tengah perapian yang menyala-nyala.

Mengapa Tuhan seolah-olah bertindak sedikit terlambat menurut pemikiran manusia? Satu istilah yg mgkin menggambarkannya adalah: ‘bikin jantungan’ yg tentu tdk ingin dirasakan ketika hidup ini terancam.

Setidaknya ada bbrpa contoh kejadian yang bs menggambarkannya: peristiwa 3 sahabat Daniel dlm ayat ini yg sempat dimasukkan ke dlm dapur api, Daniel yg sempat dimasukkan ke goa singa, Lazarus yg sakit lalu mati, baru hari ke-4 setelah dikubur baru dibangkitkan. Tuhan seakan membiarkan keadaan semakin memburuk bahkan hingga nyawa nyaris saja melayang. Tentu 3 org teman Daniel sempat merasakan sangat panasnya api dlm dapur api ini karena prajurit dr Nebukadnezar yang mengikat dan memasukkan mereka saja jadi ikut terbakar karenanya. Kalau kita ada dalam situasi itu, jgn-jgn kita sdh mengumpat Tuhan karena tidak segera menolong kita. Iman kita teruji bukan saat semuanya baik, tapi ketika nyawa kita terancam, kematian tinggal satu jengkal saja. Namun diujung kekuatan imam kita, Tuhan bertindak dan menyelamatkan, ini tentu sebuah pengharapan akhir yg kita miliki dan di situlah kita melihat kuasa & kemuliaan Tuhan yg tanpa batas.

Apakah peristiwa dlm ayat ini disengaja oleh Tuhan supaya raja Nebukadnezar ‘bertobat’ dari kesalahannya? 3 sahabat Daniel terlihat spt alat yg Tuhan gunakan untuk menyatakan kuasa & kemuliaan-Nya. Sudut pandang yang spt ini mgkin sebagian adalah benar. Contoh yg mgkin bs menjelaskannya adalah bgmna jemaat Tuhan yg ditangkap Saulus kemudian menjadikan Saulus dikenal sbg pemburu org yg mengikuti Yesus dan ketika Saulus dibuat Tuhan bertobat dan menginjil, pengorbanan jemaat Tuhan yg dianiaya Saulus menjd tidak sia-sia. Kesimpulannya adalah Tuhan ketika ingin menyatakan kuasa dan kemuliaan yang besar, seringkali membiarkan situasi makin memburuk, kita mgkin dipakai Tuhan untuk menjd alat untuk menyatakan maksud Tuhan bagi pihak tertentu yg jadi sasaran-Nya. Bisa jadi nyawa kita ikut terancam, tapi Tuhan tdk akan membuat kita jadi ‘tumbal’, Dia pastinya akan bertindak sesuai dgn perhitungan-Nya yg sempurna, namun di mata manusia hal itu terlihat terlambat dan mengerikan situasinya.

Kalau kita tetap teguh beriman, akhirnya kita akan melihat kuasa dan kemuliaan Tuhan yg besar, sekalipun situasinya mengerikan, jgn sampai mengumpat Tuhan.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.