Kadang Harus Berpisah

DI 28052025

Kisah Para Rasul 15:39-40
Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan

Paulus berbeda pendapat dgn Barnabas, ini perselisihan kalangan ‘top leader’ yg sangat akan merugikan jika tdk segera diakhiri. Yg jadi keputusan mereka ternyata mereka itu tetap pd pendirian masing-masing.

Berpisah, sesuatu yg dlm kekristenan akan bernilai negatif, apalagi berpisah yg sering jadi sorotan yaitu perceraian. Cap atau label org yg tdk mau unity atau tdk mau kesatuan itu tetap terjaga, namun dr kisah ini setelah terjd perselisihan yg tajam, mereka berpisah satu sama lain. Kenapa tidak ada satu pihak yg mengalah saja? Kenapa tdk ada pihak yg mengaku salah saja biar tetap damai? Satu perkara kadang butuh ketegasan, kalau tdk ada yg salah, mengapa hrs mengaku salah atau malah mengalah? Meskipun itu nanti dilakukan, apakah unity atau kesatuan yang ada itu murni atau palsu? Kelihatannya sih unity, tp di dalamnya masih terlihat ketidak akraban satu sama lain. Kadang ada orang yg senang memaksa supaya berdamai, dgn berjabat tangan dan berpelukan, tapi apakah dlm hati benar-benar sudah berdamai? Satu hal yg kadang mendorong org bersikap jadi penuh kemunafikan.

Unity atau kesatuan dalam Kristen haruslah didasari oleh kasih dan pengampunan. Tidak bs dihindari kalau terjd suatu konflik antara anggota dlm sebuah komunitas, bahkan jg di dlm keluarga. Lalu berpisah apakah menjadi suatu cara utk menyelesaikan perselisihan yg terjd? Dari sudut pandang tertentu, bisa jd berpisah adalah penyelesaian sementara yg tujuannya spya menghentikan perselisihan yg telah terjd. Rasul Paulus agaknya seorang yg tdk suka kemunafikan, ini terlihat dr ayat ini: “Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka (Galatia 2:11,13). Salahkah mempertahankan kebenaran yang dianut oleh diri kita? Tentu itu harus. Tp demi perdamaian, haruskah kita toleran, maklum dgn kemunafikan org lain? Tentu tidak! Kita hrs memahami situasinya dgn benar.

Berpisah bukan jadi solusi tp mungkin akan sangat berguna jika berpisah sementara, ini bs meredakan perselisihan dan kesatuan yg terjd bukanlah kesatuan yg palsu.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.