DI 18022015
Yakobus 3:10 NKJV
Out of the same mouth proceed blessing and cursing. My brethren, these things ought not to be so.
Keluar dari mulut yang sama diteruskan memberkati dan mengutuki. Saudara-saudaraku, hal-hal ini seharusnya tidak menjadi demikian.
Sebagian dr kita (etnis Tionghoa) besok akan merayakan Tahun Baru Chinese yg lebih dikenal sbg Imlek atau Sin Chia. Biasanya nanti malam ada acara makan bersama keluarga kemudian dilanjutkan dg perayaannya dg saling kunjung mengunjungi antar kerabat.
Sbg org Kristen, kita memandang Imlek hanyalah sebuah perayaan budaya saja, jd tak boleh mengikuti acara peribadatan yg dilakukan agama lain sehubungan dg Imlek. Jgn menyembah dewa maupun makan makanan dan minuman yg telah disembahyangkan, ini melanggar firman Tuhan.
Dlm pertemuan antar kerabat dan teman, Imlek biasanya bkn saja pembagian angpao saja, tp jg ada ‘perkataan berkat’ yg diucapkan ketika saling ‘kiong hie’, ada ‘wish’ yg kita harapkan terjd atas diri org lain. Ini sebuah kesempatan yg baik utk kita memberkati org lain melalui perkataan kita. Gunakan mulut kita utk memberkati baik yg lebih muda dr kita maupun yg lebih tua dr kita.
Ketika berkumpul, kita hrs berhikmat dlm berkata-kata, jgn katakan sesuatu yg di dlmnya ada unsur ‘kutuknya’, walaupun tdk langsung mengutuki tp seringkali perkataan kita menyinggung atau membuat org yg mendengarnya tdk nyaman.
Jgn kita menghakimi keadaan org lain. Kalau ada kerabat kita yg keadaannya sdg kurang baik atau terpuruk, jgn kita berkata sesuatu yg bs melumpuhkan harga dirinya, tapi ucapkan berkat atas dia, berikan kata-kata yg membangun, memberi semangat dan membuat dia merasa nyaman. Jgn mulut kita memberkati sekaligus mengutuki, hati-hati.
Bnyklah berhumor demi mencairkan suasana dan membuat semuanya bersukacita. Imlek adalah moment sukacita krna dilambangkan dg warna merah yg menggambarkan adanya kehidupan, kebahagiaan dan kemakmuran. Hibur mrka yg sedih.