Perhatikan Diri Sendiri Lebih Dulu

DI 02042014

Matthew 7:5 KJV

Thou hypocrite, first cast out the beam out of thine own eye; and then shalt thou see clearly to cast out the mote out of thy brother’s eye.

Kalian munafik, keluarkan dahulu balok kepunyaanmu dari matamu; dan kemudian boleh kamu dengan jelas melihat untuk mengeluarkan butiran debu dari mata saudaramu.

Debu dan balok jelas sangat berbeda jauh ukuran besarannya, dlm terjemahan LAI digunakan kata selumbar yg adalah tampuk, tangkai atau ranting yg kecil dan kering, serpihan jerami yg kecil atau mungkin sehelai rambut/bulu yg terbang ke mata (Ensiklopedia Alkitab).

Melalui ayat ini, sebenarnya Tuhan ingatkan kita bhw setiap kita punya ‘balok’ di ‘mata’ kita yg hrs kita singkirkan supaya mata kita bs melihat dengan jelas. Jgn bcra utk mengeluarkan selumbar atau butiran debu dr mata org lain, kita hrs bs melihat dg jelas.

Bayangkan jika mata teman kita kemasukan debu, bisakah dg pandangan mata yg terhalang kita membantu mengeluarkan debunya? Sangat berbahaya, bisa saja justru mata teman kita ‘kecolok’ oleh jari kita.

Mau menolong org lain itu baik, tp ‘mata’ kita hrs bs melihat dg ‘jelas’. Bereskan dulu diri kita, baru kita bs dg tepat memberi pertolongan org lain yg sedang menghadapi masalah. Jgn sampai kita justru memperumit masalah yg sdh rumit.

Apa itu ‘balok di mata’ kita? Semua hal yg menghalangi kita bs melihat situasi yg ada dg jelas. Kebodohan, kesombongan, kurang pengetahuan, cara pandang/paradigma yg salah, dsbnya. ‘Balok’ paling besar adalah kita tdk memiliki pengetahuan dan pewahyuan akan Firman Tuhan.

Adalah keliru jika urusan Firman Tuhan kita pikir hanyalah porsi para pendeta dan akrifis gereja. Kita jemaat biasa jg hrs mengerti Firman Tuhan. Hamba Tuhan pun bisa salah dan berbuat yg melawan kebenaran Firman Tuhan. Kalau sampai kita terperdaya, itu salah kita juga, tdk tahu kebenaran Firman Tuhan.

‘Balok’ apa yg msh ada di mata kita? Segera keluarkan spya bs menolong yg lain

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.