DI 28052019
2 Tawarikh 21:20
- Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja.
Raja Yoram adalah raja Yehuda, anak dr Yosafat, dia adalah mantu dr raja Ahab, raja Israel. Dia meninggal di usia 40 tahun krna dosanya pd Tuhan shga Tuhan menulahinya dg penyakit usus.
Matinya raja Yoram disambut dingin oleh rakyat, tdk ada ratap tangis, bahkan dia dimakamkan bkn di pekuburan raja-raja. Karena dosanya pd Tuhan, rakyat ikut menderita karenanya.
Kalau kita kelak meninggal, ingin dikenang sbg org baik atau buruk? Ingin ditangisi atau ditertawai? Semua bergantung dr apa yg kita lakukan selagi masih hidup. Apakah selama kita hidup membw bnyk kenangan manis, kebaikan, sukacita, dsbnya, atau malah sebaliknya, kita diingat org sbg org yg tidak baik, hidup hanya utk diri sndri, tdk membw dampak positif, dsbnya? Jgn sampai justru kita dibenci org krna perbuatan kita, tentu ini bkn hal yg baik bagi kita maupun keluarga yg kita tinggalkan.
Manusia mati meninggalkan nama baiknya. Nama baik lebih berharga drpd kekayaan yg kita miliki. Org yg dihormati krna memiliki nama baik tentunya penghormatannya pantas diakui, sdgkan org yg dihormati krna kekayaannya, penghormatannya tergantung selama dia kaya, bgtu tdk kaya lg, org tdk lg menghormatinya. Selama kita hidup, usahakanlah yang terbaik utk keluarga, komunitas dan jg bangsa kita, jgn sampai org lain dirugikan krna perbuatan kita dan menimbulkan kebencian. Biarlah kehadiran kita itu disyukuri, bkn malah tdk disenangi. Berbagi dg sesama tdklah pernah merugikan kita, krna Tuhan menyediakan yg kita perlukan, apalg ketika kita melakukan sesuatu yg memuliakan nama Tuhan. Tetap setia berbuat baik, sekalipun kita tdk menerima balasan apapun. Lakukanlah krna kita mengasihi Dia dan sesama.
Kita tdk tahu kpn waktunya meninggal.