Seperti Pengemis

DI 07062019

Mazmur 86:1 KJV
Bow down thine ear, O LORD, hear me: for I am poor and needy.

  • Turunkanlah telinga-Mu, oh TUHAN, dengarkan aku, karena aku miskin dan melarat

Daud memakai kata ‘bown down’ yg berarti membungkukkan diri, jd dia menggambarkan dirinya sbg org yg tdk berdaya, lemah suaranya shga org yg ingin mendengar apa yg diucapkannya hrs membungkukkan diri spya telinganya bs mendengar suaranya yg lemah.

Daud berkata bhw dia miskin dan melarat, spt seorg pengemis tak berdaya, bkn sekedar mengemis, tp krna ketdk berdayaan scra fisik dan jiwa, seseorg terpaksa mengemis, layaknya pengemis yg lumpuh, hanya bs berbaring. Ada waktunya dlm hidup kita, kita ini miskin, baik scra keuangan maupun dlm hal lainnya. Mgkin keuangan kita tergoncang, habis yg kita miliki, tak ada cara lain selain berseru pd Tuhan. Mgkin kita miskin dlm pikiran, tak tahu lg apa yg hrs diperbuat, semuanya buntu, di dpn kita bnyk kemustahilan, spt melawan raksasa. Tak mampu berteriak, hanya sanggup berkata dg suara yg lirih, lbh kecil dr sebuah bisikan. Bgmna spya Tuhan bs ‘mendengar’nya? Kita minta Tuhan ‘bown down’.

Tuhan mendengar seruan org yg dikasihi-Nya, tp Dia butuh kejujuran kita. Ada org yg tdk mau mengakui dia miskin dan melarat di hadapan Tuhan. Sok beriman pdhal hatinya tdk percaya, malu dilihat org lain, shga dia tdk jujur di hadapan Tuhan. Sdh tdk jujur, tdk mengakui jg bhw dia butuh pertolongan Tuhan. Miskin dan melarat memang bkn situasi yg elok dipandang, di sinilah kerendahan hati kita diuji, apakah kita bs menerima keadaan apapun yg terjd dlm hidup kita.

Jgn kehilangan pengharapan, Tuhan mudah mengubah keadaan kita, sangat mudah. Namun butuh bnyk persyaratan yg hrs kita penuhi, itulah gunanya doa, berkomunikasi dg Tuhan, diberitahu apa yg hrs dilakukan shga kita bs keluar dr situasi buruk yg kita alami. Rendahkan diri dan jujurlah di hadapan Tuhan.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.