Yakobus 3:2 NKJV
For we all stumble in many things. If anyone does not stumble in word, he is a perfect man, able also to bridle the whole body.
Karena kita semua bersalah/tersandung dalam banyak hal. Jika siapa saja tidak bersalah/tersandung dalam kata, dia adalah seorang yang sempurna, juga dapat mengekang seluruh tubuhnya.
Bgmna mengendalikan seekor kuda? Kita memakai isyarat tertentu dg menarik tali kekang yg kita pegang. Hanya dg mengendalikan tali kekangnya, kita bs menyuruh kuda yg kita tunggangi utk berhenti, berlari, dsbnya.
Pengendalian diri khususnya tubuh kita itu spt mengendalikan seekor kuda. Dan ‘tali kekangnya’ ternyata adalah perkataan kita. Jika kita bs mengendalikan perkataan kita dg tepat maka kita jg mampu mengendalikan anggota tubuh yg lainnya.
Namun pd kenyataannya, kita semua tanpa terkecuali bnyk bersalah dlm perkataan, akibatnya kita ‘tersandung dan jatuh’. Ini proses seumur hidup dan akan kita hadapi setiap hari. Bgmna cara kita mengendalikan perkataan kita?
Kabar buruknya adalah kita tdk mgkin bs mengendalikan perkataan kita, sehebat apapun cara kita berbicara. Lalu bgmna?
Siapa yg pegang tali kekang kuda? Yg pasti bkn kuda itu sndri. Jika tdk ditunggangi, kuda akan bertindak semaunya sndri. Ketika ada yg menunggangi, dia hrs nurut apa yg dikehendaki si penunggangnya.
Kalau kita ini ibarat kuda liar, sudahkah Tuhan ‘menundukkan’ kita? Jika belum, mustahil Tuhan bs berkuasa atas hidup kita. Ketika ‘ke-liar-an’ kita berhasil ditundukkan, Tuhan berkuasa atas kita dan Dia bs mengendalikan ‘tali kekang’ hidup kita.
Kalau tdk ingin tersandung dan bersalah dlm perkataan, syaratnya kita hrs menyerahkan hak kita melakukan kehendak sendiri pd Tuhan, menundukkan diri, dan membiarkan Tuhan yg mengatur arah dan apa yg hrs kita lakukan. Hanya dg demikian, kita pny pengendalian diri, krna Tuhan yg mengendalikan kita.
Siapa yg ‘menunggangi’ kita? Jgn sampai iblis dan kedagingan yg menguasai.