DI 22082020
Pengkhotbah 9:16
- Kataku: “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.”
Seberapa bnyk kita memiliki cara pikir yg tdk tepat ttg keadaan seseorg dlm hal kekayaannya: seseorg kaya krna pintar cari uang, yg miskin itu tdk pintar cari uang. Jd kepintaran seseorg ditentukan oleh kaya atau miskinnya org itu.
Tdk semua org kaya itu pintar dan jg tdk semua org miskin itu bodoh. Bnyk org lebih percaya perkataan dr seorg yg kaya drpd apa yg org miskin ucapkan. Di sinilah seringkali org keliru, justru dg mudah seseorg menipu org lain krna perkataannya mudah dipercaya dan terdengar indah, beda dg perkataan dr seseorg yg biasa-biasa saja namun ada ketulusan di dlm perkataannya. Di sinilah kita hrs belajar, ketika mendengar perkataan seseorg, jgn lihat dia kaya atau miskin, tetapi simaklah perkataannya dg baik dan pahami, apakah yg dikatakannya itu sesuatu yg tulus dan berguna atau malah sesuatu yg kelihatannya menguntungkan kita pdgal justru itu sebuah perangkap.
Mengapa ada org berhikmat tetapi dia miskin? Bnyk faktor yg menyebabkan seseorg itu miskin, bs krna faktor kesalahan dan dosa yg dibuat orgtuanya atau dirinya sndri, bs krna faktor situasi yg tdk normal spt pandemi Covid-19 ini, dsbnya. Apakah Tuhan menghendaki seseorg menjd miskin? Dlm kasus tertentu bs saja ini terjd demi sebuah kepentingan. Spt mengapa Yesus tdk dilahirkan dr sebuah keluarga yg kaya, shga Dia bs membiayai plynan-Nya dan tdk perlu menerima sumbangan dana dr org lain? Tuhan ingin menunjukkan pd kita bhw org kaya dan miskin ini saling membutuhkan satu sama lain, org kaya butuh tenaga dr org miskin, org miskin butuh upah dan pertolongan dr org kaya.
Hargailah hikmat dr seseorg yg miskin, krna tdk selamanya dia akan miskin, kita tdk bs mengira bila suatu saat nanti yg menolong kita justru adalah org miskin itu sdgkan org kaya yg kita kenal justru menghindar saat kita memohon bantuannya.