DI 18082021
2 Korintus 5:8
tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Dosa-dosa yg kita lakukan sebagian krna pengaruh tubuh kita, dlm tubuh kita ada nafsu, hasrat, rasa sakit, dsbnya. Di dlm tubuh ada ‘kedagingan’ yg mulai timbul ketika manusia pertama jatuh dlm dosa.
Selama kita hidup, kita berjuang melawan keinginan daging, keinginan mata dan jg keangkuhan hidup, spt seorg petinju, ada rekor pertandingan antara brp kali bisa berhasil menang dan brpa kali kalah, dlm hal berbuat dosa, perjuangan melawan keinginan utk berbuat dosa tdk selalu menang, ada jg saat kita kalah. Misalnya saat amarah kita meledak, kita gagal utk mengendalikan emosi kita. Ketika mata kita melihat sesuatu dan timbul keinginan dan kita gagal menahannya, jadilah kita berdosa. Ketika tubuh kita terpisah dari roh kita, itulah salah satu ‘kemerdekaan’ yg kita rasakan, tdk ada lg rangsangan yg berasal dr tubuh kita. Rasul Paulus dlm ayat ini tahu benar bhw tubuhnya akan bs menggodanya utk berbuat dosa, dan dia ingin tinggal bersama Tuhan saja. Selama kita hidup dlm tubuh jasmani ini, kita hrs punya pengendalian diri yg kuat, dan yg paling berbahaya adalah dosa yg ada dlm hati dan pikiran kita, memang belum dilanjuti menjd sebuah perbuatan, namun itu di mata Tuhan tetaplah sebuah dosa.
Kematian tdk selalu menjd hal yg buruk, dlm Alkitab kita melihat contoh seorg raja Israel yaitu Hizkia (2 Raja-Raja 20), dia sbnarnya sdh akan mati, namun Tuhan mendengar doanya dan menambahkan umur 15 tahun lg. Tp justru krna krna dia suatu saat memamerkan seluruh yg dia miliki di hadapan utusan raja Babel, lalu Tuhan memberi firman bhw semua miliknya akan diangkut ke Babel, semua keturunannya akan menjd sida-sida raja Babel. Mgkin kalau dia mati waktu itu, kisah selanjutnya mgkin berbeda. Justru krna dia tdk jd mati, malahan jatuh dlm dosa besar yg membuat keluarga dan jg bangsanya mengalami hal yg buruk. Yang bs kita pelajari adalah bila seseorg yg kita kasihi meninggal dunia sesuai waktu yg Tuhan tetapkan, jgn menyalahkan dan protes pd Tuhan, org yg kita kasihi sudah dimerdekakan dr kedagingan tubuhnya, tdk berbuat dosa lg, tdk mengalami sakit lagi, Tuhan telah perhitungkan bhw waktu org yg kita kasihi itu utk meninggal ialah waktu yg tepat dan terbaik, baik utk yg meninggal maupun kita yg ditinggalkan.
Kematian memang menimbulkan duka yg mendalam, namun kematian org yg Tuhan kasihi adalah satu wujud kemerdekaan yg Dia berikan, merdeka dr keinginan daging tubuh jasmaninya, merdeka dr sakit penyakit, dan tdk berbuat dosa lg, shga anak cucunya tdk perlu menanggung akibat dr dosa yg mgkin dilakukannya seandainya masih trs hidup.