DI 21032022
Lukas 16:25
Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Memahami ayat ini memang hrs berhati-hati, kalau tdk maka kita bs punya pemahaman yg salah ttg hidup di dunia ini dan di surga nanti, dan ini tentu berbahaya jika kitapun membuat org lain menyetujui pemahaman itu.
Org kaya ini sepanjang hidupnya tidak pernah merasakan hidup susah karena dia menerima semua yg baik sepanjang hidupnya, hidup di dlm kemewahan. Sampai di sini tentu kita hrs paham bhw adalah ketentuan Tuhan apakah seseorg itu dilahirkan dlm keluarga yang kaya atau miskin. Jd si org kaya ini ‘beruntung’ bs dilahirkan dlm keluarga yg kaya, sedangkan Lazarus hrs menerima hal-hal buruk dr sejak lahir hingga dia mati. Ini kedaulatan Tuhan yg hrs kita akui, Dia yg menentukan seseorg itu akan dilahirkan dlm keluarga yang kondisinya baik atau buruk. Yg jadi masalah adalah saat seseorg menjalani hidup ini, si org kaya hidup dgn kemewahan tapi tdk peduli dgn Lazarus yg entah brpa lama berbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu, apakah berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tp dia tidak melakukan melakukan kebaikan apapun pd Lazarus, ini yg jd masalahnya. Org kaya itu mgkin senang melihat Lazarus pengemis ini sering masuk ke rumahnya, duduk dekat meja makannya, menunggu ada remah-remah makanan yang jatuh dr meja org kaya itu.
Hidup dlm kemewahan tentu sesuatu yg hrs dipahami dgn sudut pandang yg benar, kalau seseorg menikmati berkat Tuhan berlimpah dlm hidupnya, apa salahnya? Tentu itu bukan suatu kesalahan, yg jadi salahnya adalah apa yg nantinya kita lakukan dgn kemewahan yg kita nikmati? Kita dengan perut kekenyangan melihat org miskin dg perut lapar menunggu sisa makanan kita, dan hati kita tdk terenyuh sama sekali, bahkan mgkin menghina orang miskin itu. Lazarus miskin diperlakukan dpt anjing, tubuhnya penuh borok dan tubuhnya dijilati oleh anjing-anjing saat dia makan dari remah-remah meja si org kaya itu. Kalau kita kondisinya lebih baik drpd org yg miskin, tapi kita tdk berbuat kebaikan terhadapnya, ingat bahwa nantinya setelah kita mati, nasib kita mgkin akan spt org kaya itu, menderita saat menunggu penentuan penghakiman Tuhan. Jangan salah paham sekali lagi : hidup susah seumur hidup nantinya pasti senang setelah mati, hrs dipahami dulu kenapa hidup susah, kalau krna malas, tentu beda kasusnya dgn Lazarus miskin ini. Jadi hidup dlm keadaan baik atau buruk, tetaplah berbuat kebaikan terhadap org yg hidup susah, jgn tdk peduli & memperlakukan mrka spt hewan.
Org miskin jgn kita jadikan ‘pertunjukan’ yang membuat kita menghina mrka, lakukanlah yg baik semampu kita, maka kita akan terima balasan yg baik jg setelah nanti kita ada dlm kekekalan.