Menyelesaikan Pertandingan

DI 17052022

2 Timotius 4:7
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Dlm sebuah pertandingan, hasil akhirnya adalah kalau atau menang, atau siapa yg paling cepat, tergantung apa jenis pertandingannya, namun ada kekalahan yg ‘premature’: mengundurkan diri sblum pertandingan selesai.

Contoh yg mgkin bs menggambarkan keadaan bgmna kita harus menyelesaikan pertandingan adalah lomba lari marathon 10K. Bagi pelari yg profesional, targetnya adalah paling cepat bisa masuk garis finish dan menjd juara. Pelari yang cuma meramaikan saja tentu punya target yang berbeda, minimal bs sampai garis finish, atau jg memperbaiki ‘rekor pribadi’ artinya bisa masuk garis finish dgn pencapaian waktu lebih baik dr yg sebelumnya. Walau tidak bs jadi juara, tetap hrs masuk garis finish, inilah esensi dr peserta yg memahami mengapa dirinya masuk ke dlm suatu pertandingan. Hidup ini memang hrs kita lihat jg dari ‘kacamata’ realita, artinya mgkin kita tdk sebaik org lain dlm hal potensi kemampuan yg kita miliki, tp kita hrs tetap melakukan hal yg terbaik utk diri kita sendiri: mengusahakan diri utk sampai di ‘garis finish’ dr situasi yg sedang kita alami. Walaupun mgkin sempat berpikir utk mengundurkan diri atau WO, tp jgnlah membuat diri kita kalah dgn pikiran negatif yg muncul dlm pikiran kita, boleh tertekan tapi jgn sampai kita kehilangan semangat dan akal sehat, hasil akhir bukan di tengah pertandingan, tp di garis finish dr pertandingan itu.

Dlm pertandingan biasanya ada penonton yang ikut memberikan dukungan atau sebaliknya, yg memberi tekanan pd atlet yg tidak didukungnya. Dlm realita hidup kita, ada para ‘penonton’ yang cuma jago berkomentar, membuat kita ‘down’, bukannya memberi nasehat tp justru berusaha utk menghakimi kita. Ini yg dimaksud dg senang lihat org lain susah, jelas ini bukan ciri dari org yg memiliki kasih Tuhan dlm hidupnya. Bahkan mereka mencoba mengambil keuntungan dari situasi yg sedang kita alami untuk kepentingan pribadi mrka sendiri. Seumpama org yg berfoto dgn latar belakang lingkungan yg sedang terjd bencana, tidak memberi pertolongan tapi justru mencoba meraih bnyk jumlah like dan comment di status medsos miliknya. Tapi kita hrs menjadi seperti anggota keluarga yg sengaja datang utk memberi support anggota keluarga yg sedang ikut dalam sebuah pertandingan. Kehadiran kita menjadi sesuatu yg menambah semangat bagi dia dan bs membuat dia bertahan sampai akhir walaupun hasilnya tdk spt yg diharapkan. Yang penting sdh berusaha semampu kemampuan yg dimiliki dan bs mengakhiri pertandingan.

Mau jd ‘penonton’ yg bgmna? Jgn memberikan tambahan tekanan pd mrka yg sdg tertekan, itu hanya membuat mrka kehilangan semangat dan kalah sebelum pertandingan berakhir.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.