DI 27062022
Kejadian 25:28
Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Secara logika sedikit aneh juga alasan Ishak utk lebih mengasihi Esau drpd Yakub: karena Esau suka berburu dan hasil buruannya dimasak utk ayahnya, cuma karena makanan.
Biasanya punya anak kembar itu disayang scra rata walaupun keduanya punya karakter yg beda dan sifatnyapun ada perbedaannya. Tidak jelas knpa pd akhirnya kedua orgtua ini akhirnya pny pilihan utk mengasihi masing-masing satu dr si kembar ini, dan kita kemudian melihat bhw nanti terjd perselisihan di antara keduanya berkaitan dgn hak dan berkat kesulungan. Apakah Ishak & Ribka tidak pernah mengkomunikasikan dg baik ttg bagaimana mendidik anak-anak mereka spt yg kita kenal sekarang ini sbg ‘parenting’? Knpa seakan-akan suami istri ini tdk sepakat dlm cara mereka mengasihi anak-anaknya? Di sinilah kita perlu belajar utk berusaha mengasihi anak-anak kita dgn seadil-adilnya, tentu kriteria adil ini bisa berbeda dalam masing-masing keluarga, namun perlu dihindari spt yg terjd pada Ishak dan Ribka yaitu masing-masing punya ‘anak emas’, akibat dari hal ini maka hampir saja terjadi Esau karna anarahnya hendak menghabisi Yakub, untunglah hal ini pd akhirnya berakhir dgn damai. Kasihilah dgn adil, sesuai dgn usia dan kedewasaan yang mereka miliki, jgn timbulkan rasa iri satu sama lain dan ada yg merasa disayang & tdk disayang oleh ayah atau ibunya.
Anak dgn kekurangan yg dimilikinya justru harus mendapat perhatian yg lebih, jgn anak merasa dirinya ditolak dan tdk disayang. Anak yg punya prestasi jg jgn terlalu dipuji-puji, membuat anak yg lainnya merasa selalu dibanding-bandingkan dan tidak pernah mendapat kasih sayang orgtua karena tidak sehebat kakak atau adiknya. Pasti ada rasa lebih sayang terhadap satu dari sekian jumlah anak-anak kita, tp banggakan dia di dpn org lain saja, bkn utk membuat cemburu kakak atau adiknya. Jgn menanam benih kebencian di antara sesama anak-anak kita, ingat bahwa kita sbg orgtua suatu saat pasti akan meninggalkan mereka, kita hrs mempersiapkan mereka dalam suasana damai dan harmonis, supaya nanti kita sudah meninggal, mereka bs hidup rukun damai dan tidak saling iri dan membenci. Ada baiknya utk mengurus ttg warisan scra terperinci supaya nantinya mrka tdk bertengkar soal warisan yang tdk kita urus dgn baik sebelumnya. Kalau kedua orgtua masih hidup, mgkin anak-anak masih bs menahan diri, tp ketika kedua orgtuanya sudah meninggal, barulah apa yg sebenarnya ada dlm hati mereka itu muncul, apakah mereka saling mengasihi atau justru saling dengki dan iri.
Kasihi anak-anak dengan adil, didik mereka dgn baik, jadilah teladan dlm segala hal, siapkan dg baik ttg masa depan mereka sehingga nantinya kita bisa ‘menutup mata’ dgn penuh kedamaian tanpa ada kekuatiran bgmna nanti anak-anak akan hidup berdampingan.